Gas H2S adalah rumus kimia dari gas Hidrogen Sulfida yang terbentuk dari dua unsur Hidrogen dan satu unsur Sulfur. Satuan ukur gas H2S adalah PPM (part per milion). Gas H2S disebut juga gas telur busuk, gas asam, asam belerang atau uap bau.
Gas H2S terbentuk akibat adanya penguraian zat-zat organik oleh bakteri. Oleh karena itu gas ini dapat ditemukan di dalam operasi pengeboran minyak/gas dan panas bumi, lokasi pembuangan limbah industri, peternakan atau pada lokasi pembuangan sampah dan pada beberapa kejadian gunung meletus atau retakan tanah.
Gas H2S mempunyai karakteristik sebagai berikut:
- Tidak berwarna tetapi mempunyai bau khas seperti telur busuk
- Jenis gas beracun
- Dapat terbakar dan meledak pada konsentrasi LEL (Lower Explosive Limit)
- Berat jenis gas H2S lebih berat dari udara sehingga akan cenderung terkumpul di daerah yang rendah atau permukaan tanah.
- Dapat larut dalam air
- Bersifat korosif
Efek fisik gas H2S terhadap manusia tergantung dari beberapa faktor, diantaranya
adalah :
- Lamanya waktu seseorang berada di lingkungan yang terpapar H2S
- Frekuensi (seringnya) seseorang terpapar H2S
- Besarnya konsentrasi H2S
- Daya tahan seseorang terhadap paparan H2S
Pada tingkat paparan yang ringan maka H2S dapat menyebabkan gejala-gejala antara lain sakit kepala atau pusing, lesu, hilang nafsu makan, korosifnya menyebabkan rasa kering pada hidung, tenggorokan, dan dada, batuk batuk, dan kulit terasa perih. Proses terjadinya keracunan pada tubuh manusia ketika kondisi normal, seseorang bernafas dengan menghirup udara yang terkandung oksigen sebagai salah satu bagian udara bebas, selain nitrogen dan unsur-unsur lainnya. Oksigen sangat dibutuhkan manusia untuk proses oksidasi di dalam tubuh. Oksigen yang masuk ke dalam paru-paru akan dibawa oleh darah ke seluruh tubuh termasuk ke otak. Jika seseorang menghirup udara yang telah tercampur dengan gas H2S maka komposisi oksigen yang masuk ke dalam tubuh akan berkurang, sehingga kinerja otakpun akan terganggu. Tingkat konsentrasi gas H2S di otak yang semakin tinggi akan mengakibatkan lumpuhnya saraf pada indera penciuman dan hilangnya fungsi kontrol otak pada paru-paru. Akibat fatalnya adalah paru-paru akan melemah dan berhenti bekerja, sehingga seseorang dapat hilang kesadaran dan meninggal dalam ukuran waktu tertentu.
Tabel. Tingkat Konsentrasi H2S dan Efeknya pada Manusia
Tingkat H2S (PPM) |
Efek pada Manusia |
0,13 |
Tercium bau kadang-kadang |
4,6 |
Mudah terdeteksi karena bau mulai tercium |
10 |
Mulai iritasi pada mata dan mata mulai berair |
27 |
Bau sangat menyengat dan mengganggu |
100 |
Batuk-batuk, iritasi mata dan indera pencium tidak berfungsi lagi |
200-300 |
Pembengkakan mata dan rasa kering di tenggorokan |
500 - 700 |
Hilang kesadaran dan mematikan dalam waktu 1 jam |
>700 |
Hilang kesadaran dengan cepat dan berlanjut kematian |
Sumber:
Reiffenstein RJ, Hulbert WC, Roth SH. Toxicology of hydrogen sulfide. Pharmacology and Toxicology Journal 32; 109-134. 1992.
Li L, Moore PK. Putative biological roles of hydrogen sulfide in health and desease: a breath of not so fresh air?. Trends in Pharmacological Sciences 29(2); 84-90. 2008.
Chunyu Zhang, Junbao Du, Dingfang Bu, Xiuying Tang, Chaoshu Tang. The regulatory effect of hydrogen sulfide on hypoxic pulmonary hypertension in rats. Biochemical and Biophysical Research Communications 302 (4); 810-816. 2003.