Pengantar
Sejak pertama kali diselenggarakan, pameran ilmiah bencana menjadi kegiatan dan salah satu metode pembelajaran yang disukai oleh mahasiswa dan dirasakan mampu memberikan pemahaman lebih mengenai gambaran penanggulangan bencana bidang kesehatan yang riil bagi mahasiswa. Pokja Bencana FK - KMK UGM juga selalu terlibat dalam penanganan bencana yang pernah terjadi di Indonesia berupa bantuan tenaga medis, logistik dan manajemen klaster kesehatan. Pengalaman - pengalaman tersebut telah didokumentasikan dalam bentuk buku berjudul “Relawan Kesehatan di Medan Bencana” dimana buku ini menceritakan bagaimana kondisi dan penanganan saat bencana dari sektor kesehatan. FK - KMK UGM pada kesempatan ini mengajak semua pihak untuk kembali terlibat dalam Launching Buku “Relawan Kesehatan di Medan Bencana” dan Pameran Ilmiah Manajemen Bencana Bidang Kesehatan di Indonesia.
Launching Buku
Launching buku dilaksanakan bersamaan dengan pembukaan pameran ilmiah manajemen bencana bidang kesehatan. MC membuka kegiatan launching dengan membacakan ulang rangkaian kegiatan launching buku dan pelaksanaan pameran. MC juga memperkenalkan penulis buku dan menceritakan sekilas tentang rangkuman isi buku. Selanjutnya sambutan dari dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc, PhD selaku Ketua Blok D.2 Pendidikan Dokter reguler/internasional FK-KMK UGM. Dr Yodi mengatakan bahwa tantangan terbesar bidang kesehatan secara global adalah bagaimana menghadapi bencana. Statistik 2018 menunjukkan korban bencana yang tinggi ada di Indonesia. Lulusan kedokteran Indonesia seyogiyanya siap berperan dalam penanganan bencana. Pokja bencana FK - KMK UGM sudah berinovasi untuk memudahkan mahasiswa dalam pembelajaran bencana melalui pameran ilmiah kebencanaan. Event ini mendorong mahasiswa bisa bertemu langsung dengan para pelaku penanganan bencana di lapangan. Demikian juga halnya dengan adanya buku relawan yang dituliskan oleh tim pokja bencana sangat bagus untuk menambah pengetahuan dalam penanganan bencana.
Selanjutnya adalah pemaparan dari dr. Hendro SpB. KBD, salah satu penulis buku relawan kesehatan di medan bencana. dr. Hendro menyampaikan bahwa buku ini seperti brainstorming atau lesson learnt yang ditangkap oleh para penulis selama bekerja di lapangan. Bahasa yang digunakan dalam buku ini sederhana sehingga mudah dimengerti oleh masyarakat awam. Kekurangan dari buku ini adalah semua penulis masih pemula tidak ada pengalaman menulis sebelumnya. Kelebihan buku ini adalah mencakup pengalaman yang sangat lama sejak 2004 - 2018. Kemudian Pokja Bencana mendapatkan dukungan yang konsistensi dari institusi sehingga pokja bencana dapat berinovasi dalam pengembangan manajemen bencana sector kesehatan di Indonesia. Beberapa produk dari pokja bencana adalah Hospital Disaster Plan, Dinkes Disaster Plan, Puskesmas Disaster Plan dan disaster kit.
Setelah pemaparan selesai, MC mengajak semua penulis untuk duduk di depan dan memulai diskusi dengan peserta. Peserta yang mengikuti webinar yaitu 4 orang.
Dok. Pokja Bencana “Diskusi dengan penulis buku relawan kesehatan di medan bencana”
Diskusi
1. Bagaimana menyusun kebencanaan ini sehingga bisa masuk dalam perkuliahan?
- dr. Hendro : disusun sesuai dengan bidangnya masing - masing. Tim Pokja Bencana mempunyai keahlian di bidang masing - masing, jadi semuanya saing berkoordinasi untuk mengemas segala pengalaman dan pengetahuan ke dalam pendidikan kedokteran.
- dr Bella : diawali oleh pembentukan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Divisi Manajemen Bencana. Kemudian Prof. Laksono meminta supaya dibuatkan untuk mahasiswa. Awalnya kebutuhannya ada disaster manajemen dikembangkan menjadi disaster medicine.
- dr Handoyo : penyusunan tersebut tidak mudah, yang dibutuhkan itu fasilitator dan komitmen serta dukungan dari institusi - institusi. Jadi kurikulum ini diimplementasikan makin lama makin bagus. Untuk knowledge sudah cukup baik jadi next level ke arah relief.
- Sutono : di perawatan juga sudah dikembangan disaster manajemen perawat, kemudian kita juga ada council nursing yang memiliki kurikulum sehingga berdasarkan itu kami kembangkan menjadi kurikulum peran perawat saat bencana dan post bencana.
- dr. Sulanto : yang perlu dipahami adalah kita tidak bisa mencegah bencana, yang bisa dilakukan mengurangi risiko akibat bencana. Bagaimana menyiapkan manusia siap menghadapi bencana. Jogja dimulai dengan memasukkan dalam pendidikan pada kurikulum kedokteran.
2. Bagaimana melibatkan mahasiswa dalam kebencanaan?
- dr. Hendro : ilmu kebencanaan di kita belum terstruktur. Pengalaman langsung ke lapangan baru bisa sah jadi petugas atau pengajar kebencanaan. Mahasiswa mana dulu yang dimaksud. Kita bisa melibatkan sesuai dengan kapasitas mereka. Jika mahasiswa kedokteran masih dianggap masyarakat awam. Artinya tergantung dari mahasiswa mana. Jika mahasiswa teknik dari awal dilibatkan mungkin sudah bisa.
Pameran
Dok. Pokja Bencana “Peserta Stand Pameran”
Kegiatan selanjutnya adalah pembukaan acara pameran oleh Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed. Ph.D.,SpOG(K). Prof. Ova menegaskan kembali bahwa tim pokja bisa terus belajar, berkembang menjadi lebih bagus, sudah 25 tahun mampu menuliskan dalam sebuah buku. Musibah bisa suatu kesenangan bisa juga suatu kesedihan bagi kita jadi kita tidak bisa mengatur musibah. Tim ini memberikan semangat bagi kita. Sebagai institusi pendidikan harus siap menyiapkan profesi untuk menanggapi perubahan alam dengan baik dan membawa outcome yang lebih baik. Seluruh peserta diajak ke luar ruangan untuk pemotongan pita sebagai simbol pembukaan pameran.
Selanjutnya peserta bebas mengunjungi pameran. Beberapa organisasi yang mengisi pameran adalah FK - KMK UGM (Pokja Bencana, Divisi Bencana Kesehatan PKMK, Prodi Keperawatan, Prodi Kedokteran Umum, dan Prodi Gizi Kesehatan); Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY; PMI Provinsi Yogyakarta; TBMM FK - KMK UGM; dan Pusbankes 118 PERSI DIY. Pameran dilaksanakan sampai dengan 1 November 2019.
Penutup
Demikian laporan kegiatan Launching Buku dan Pameran Bencana 2019. Kegiatan ini bermanfaat bagi mahasiswa untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang manajemen penanggulangan bencana bidang kesehatan. Pengalaman - pengalaman peserta saat menangani bencana yang dibagikan pada pameran dan juga yang sudah terdokumentasi dalam satu buku bisa menjadi pelajaran untuk perbaikan manajemen bencana kesehatan.