KOMPAS.com - Banjir yang terjadi di Barito Utara, Kalimantan Tengah, disebabkan oleh meluapnya Sungai Barito dan anak sungai, yang mengakibatkan ketinggian air mencapai antara 15 centimeter hingga dua meter.
Hal ini berdampak pada 43 desa di sembilan kecamatan, yang sebagian besar terletak di daerah aliran sungai (DAS) Barito.
"Kami sudah mengerahkan tim untuk membantu warga serta menyiapkan langkah-langkah penanggulangan, termasuk penyaluran bantuan darurat," ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Barito Utara, Rizali Hadi, di Muara Teweh, Kalimantan Tengah, hari Minggu (20/4/2025), dikutip dari Antara.
Kecamatan Apa Saja yang Terdampak Banjir?
1. Kecamatan Lahei Barat: Terdapat 11 desa yang terdampak, dengan total 2.675 kepala keluarga (KK) atau 7.626 jiwa. Terdapat 1.985 bangunan yang terendam, serta empat fasilitas kesehatan, 15 tempat ibadah, dan 13 unit pendidikan.
2. Kecamatan Lahei: Ada 13 desa yang terdampak, dengan 3.756 KK atau 9.801 jiwa. Sebanyak 922 bangunan terendam, dan fasilitas umum seperti kesehatan ada lima unit, tempat ibadah 10 unit, serta pendidikan 11 unit.
3. Kecamatan Teweh Tengah: Dua kelurahan (Lanjas dan Melayu) serta Desa Lemo I dan Lemo II terendam. Jumlah KK terdampak adalah 3.801, setara dengan 13.637 jiwa, serta 2.267 bangunan yang terendam. Fasilitas kesehatan dan rumah ibadah masing-masing dua unit.
4. Kecamatan Teweh Baru: Terdapat tujuh desa dengan 1.951 KK atau 7.250 jiwa yang terdampak. Sebanyak 1.595 bangunan terendam, dengan fasilitas kesehatan dua unit dan 21 rumah ibadah.
5. Kecamatan Teweh Selatan: Terdapat empat desa yang terdampak, dengan 1.138 KK atau 3.402 jiwa, serta 110 bangunan yang terendam.
6. Kecamatan Montallat: 10 desa terdampak dengan jumlah 3.677 KK atau 11.638 jiwa, serta 2.137 bangunan terendam. Fasilitas kesehatan yang terdampak ada 11 unit, dengan 36 rumah ibadah dan 30 unit pendidikan.
7. Kecamatan Teweh Timur dan Gunung Timang: Terdapat tujuh desa terdampak di Kecamatan Teweh Timur dengan jumlah 957 KK atau 1.684 jiwa, serta empat desa di Kecamatan Gunung Timang dengan jumlah 338 KK atau 980 jiwa.
Bagaimana Tindakan BPBD Menghadapi Banjir?
Tim dari BPBD Barito Utara terus memantau kondisi banjir di lapangan.
"Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa, namun BPBD mencatat ribuan warga terdampak, dan sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, dan bangunan pemerintah juga turut terendam air," jelas Rizali.
BPBD juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi kenaikan debit air, terutama di wilayah yang masih diguyur hujan.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi naiknya debit air," kata Rizali Hadi.
Tindakan ini penting untuk mengurangi risiko dan memastikan keselamatan warga di daerah yang terendam banjir.