Dampak Erupsi Kelud: Tanggap Darurat Seminggu di DIY
Website bencana telah mengulas mengenai kesiapsiagaan bencana terkait peningkatan status Gunung Api Kelud tiga minggu lalu. Akhirnya, Gunung Api Kelud benar meletus pada Kamis Malam (13/02/14) lalu. Letusan Gunung Api Kelud menjadi evaluasi tersendiri bagi kesiapsiagaan pemerintah daerah, terutama tiga kabupaten terdekat, Malang, Blitar, dan Kediri.
Letusan Gunung Api Kelud setinggi 17 Km menyebabkan banyak daerah sebelah barat mengalami dampak hujan abu. Abu kelud menyebar tidak hanya di Jawa Timur, tetapi Jawa Tengah, Yogyakarta, hingga sebagian daerah Jawa Barat.
Yogyakarta turut merasakan dampaknya dimana hujan abu menutupi seluruh wilayah DIY bahkan Kabupaten Kulonprogo dan Gunungkidul dengan ketebalan mencapai 1 cm. Menanggapi hal tersebut, sejak Jumat (14/02/14) DIY telah menetapkan status tanggap darurat dampak abu vulkanik melalui SK Gubernur nomor 27/kep/2014 tentang pemberlakukan status tanggap darurat abu vulkanik kelud selama seminggu (14-20/02/14).
Surat keputusan ini langsung disosialisasikan, sebagai tanggapannya FK UGM melalui Pokja Bencana melakukan beberapa rekomendasi terutama untuk wilayah Fakultas Kedokteran seperti pembersihan abu vulkanik hingga minggu (16/02/14) serta pembagian masker gratis di wilayah sekitar FK dan civitas akademik FK, termasuk RS sardjito dan RS Akademik. Mahasiswa akan dikerahkan juga untuk membantu pembagian masker untuk masyarakat.
Berdasarkan Surat Edaran Rektor UGM, diberitahukan bahwa kegiatan kampus kan dilaksanakan mulai selasa (18/02/14). Namun, pada Senin (17/02/14) diharapkan civitas akademik dan mahasiswa dapat membantu pembersihan lingkungan kampus UGM.
Pembaca sekalian, kami akan terus menginformasikan kegiatan tanggap darurat dampak abu Kelud di lingkungan FK UGM, UGM, dan DIY baik melalui pengantar, hot news, maupun berita pada website bencana kesehatan. Minggu ini ada artikel yang dapat kita simak bersama mengenai dampak abu vulkanik dan kolaborasi pemerintah dalam tanggap darurat bencana.