logo2

ugm-logo

Manajemen Risiko Darurat Kesehatan di Organisasi Kesehatan Dunia – Wilayah Asia Tenggara Selama 2014–2023

Manajemen Risiko Darurat Kesehatan (ERM) menjadi semakin penting di tingkat global, hal ini disebabkan oleh meningkatnya frekuensi dan tingkat keparahan bencana alam dan wabah penyakit. Makalah ini menawarkan sintesa komprehensif mengenai pengalaman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Kawasan Asia Tenggara selama periode 2014-2023, menyoroti upaya-upaya WHO dalam mengelola keadaan darurat kesehatan dan meningkatkan ketahanan. Keanekaragaman lingkungan dan ekonomi yang unik di Kawasan Asia Tenggara menghadapkan kawasan ini pada risiko kesehatan yang signifikan, termasuk munculnya penyakit menular dan dampaknya terhadap pembangunan, khususnya di negara-negara berpendapatan rendah. Di sini kami mendokumentasikan transisi dari tanggap darurat reaktif ke kesiapsiagaan proaktif, yang dikatalisasi dengan memprioritaskan ERM sebagai salah satu prioritas utama regional pada tahun 2014. Komponen utama dari inisiatif ini mencakup peningkatan kapasitas, pembentukan Dana Darurat Kesehatan Regional Asia Tenggara (SEARHEF), dan implementasi Peraturan Kesehatan Internasional (IHR 2005). Sintesis ini menyoroti pencapaian wilayah ini dalam pelaporan kejadian, pengembangan rencana aksi nasional, keberhasilan penerapan Sistem Peringatan Dini, Kewaspadaan, dan Respons (EWARS), dan peningkatan kapasitas inti berdasarkan IHR (2005). Hal ini juga menggarisbawahi tantangan yang terkait dengan pertukaran data lintas batas dan kolaborasi regional yang dapat memperkuat ERM dan meningkatkan kesiapan untuk melakukan respons sinergis yang efektif. Artikel ini dipublikasikan pada 2023 di The Lancet Regional Health Southeast Asia

SELENGKAPNYA