Media mempunyai peran penting sebagai sumber informasi bagi masyarakat untuk bersiap menghadapi bencana dan membantu meminimalkan pengurangan risiko bencana. Menelaah bagaimana media membingkai informasi bencana membantu memahami kuantitas dan kualitas informasi tentang bencana. Gempa bumi dan Tsunami di Indonesia merupakan bencana yang menimbulkan kerugian dan duka yang sangat besar, dan cara media menggambarkan dan membingkai tragedi tersebut mempengaruhi persepsi dan perilaku masyarakat terhadap bencana. Sejak terjadinya gempa bumi dan tsunami besar pertama di Aceh 18 tahun lalu, yang disusul dengan bencana serupa di Banten dan Palu pada tahun 2018, belum ditemukan penelitian yang menganalisis dan membandingkan pemberitaan media mengenai gempa bumi dan tsunami di media lokal. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan bagaimana media lokal membingkai informasi tentang Gempa Bumi dan Tsunami yang terjadi di Aceh dan Palu dengan menggunakan model framing Urs Dahinden untuk menganalisis tema frame di media massa. Temuan menunjukkan pemberitaan yang lebih negatif terhadap bencana, lebih fokus pada jumlah korban, kerugian materi, dan ketidakmampuan pemerintah dalam merespons bencana. Kesiapsiagaan bencana dibingkai melalui sudut pandang agama dan bukan pada pengetahuan ilmiah atau bagaimana memberikan respons yang lebih baik terhadap bencana di masa depan. Artikel ini dipublikasikan pada 2022 di International Journal of Disaster Management