Pernyataan ASEAN itu, disampaikan oleh Sekretariat Jendral ASEAN, Surin Pitsuwan, dalam siaran persnya, yang dilansir dalam situs, resmi ASEAN, www.aseansec.org, Selasa (7/2/2012).
Menurutnya, Sekretariat ASEAN, dan Badan Bantuan Kemanusiaan ASEAN (AHA), yang baru saja didirikan siap memberikan bantuan, dan memantau perkembangan pasca gempa di Filipina.
"ASEAN siap untuk bergegas memberikan bantuan ke Filipina. Kami memonitor situasi, dan saya yakin semua sesama negara anggota ASEAN, serta mitra Dialog kami, siap membantu jika diperlukan," kata Surin, yang juga Koordinator AHA.
Seperti diketahui, gempa kuat sebesar 6,8 skala Richter terjadi di lepas pantai Filipina tengah, dan mengakibatkan tewasnya 43 orang dan menghancurkan bangunan.
Gempa kuat melanda di selat sempit antara provinsi pulau padat penduduk dari Negros dan Cebu, menyebabkan bangunan runtuh, keretakan jalan dan jembatan, dan mematikan aliran listrik.
Berdasarkan Badan Survey Geologi AS (USGS), gempa teridentifikasi terjadi di kedalaman sekitar 10 km (6,2 mil), berjarak 5 km di lepas pantai Tayasan, Negros Oriental, dan dirasakan hingga Kota Dumaguete, dengan intensitas 7 dan di Kota Bacolod, dengna intensitas 6.
Gempa tersebut diikuti oleh dua gempa susulan, sebesar 4,8 dan 5,6 skala ritcher, 30 menit dari gempa pertama.