KUPANG--MICOM: Delapan Kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) terancam banjir mulai Februari ini hingga April mendatang akibat sangat tingginya intensitas hujan di daerah tersebut.
Menurut prakiraan Badan Meteorolgi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kedelapan kabupaten itu adalah Kupang, Manggarai, Alor, Belu, Flores Timur, Ende, Sikka, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Banjir diramalkan berlangsung sampai April mendatang akibat intensitas hujan di daerah-daerah itu sangat tinggi. Delapan kabupaten itu ialah Kupang, Manggarai, Alor, Belu, Flores Timur, Ende, Sikka, dan Timor Tengah Selatan.
Ancaman banjir tersebut dirilis oleh BMKG, Selasa (7/2), untuk mengingatkan warga yang bermukim dekat bantaran sungai dan lereng gunung agar mewaspadai banjir dan tanah longsor. Rilis yang ditandatangani Kepala BMKG Sri Woro B Harijono itu juga mengingatkan bahwa intensitas banjir tertinggi bakal melanda Kecamatan Reo dan Komba, Kabupaten Manggarai, serta Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.
Daerah itu memang sering dilanda banjir dan longsor setiap musim hujan karena hampir seluruh kawasan hutan ditebang untuk pembukaan ladang. Sedangkan 14 kecamatan berpotensi dilanda banjir dengan intensitas menengah, terdapat di enam kabupaten. Antara lain Kecamatan Kobalima, Malaka Barat, dan Malaka Tengah di Kabupaten Belu. Kecamatan Ndona di Ende, dan Kecamatan Amanuban Barat di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Sekretaris Daerah NTT Fransiskus Salem mengatakan telah melanjutkan rilis tersebut kepada bupati di kabupaten yang diperikirakan dilanda banjir guna diperhatikan secara serius. "Kami sudah surati para bupati dan wali kota untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana," katanya.
Banjir di Belu, misalnya, bersumber dari luapan Sungai Benanain yang membelah tiga kabupaten yakni Belu, Timor Tengah Utara, dan Timor Tengah Selatan. Menurut Fransiskus jika terjadi banjir, pihaknya sudah siaga, termasuk menyiapkan stok beras sebanyak 100 ton di setiap ibu kota kabupaten. Beras tersebut bisa dimanfaatkan kapan saja jika terjadi bencana