Sindo,MANILA – Tim penyelamat di Filipina kemarin menggali reruntuhan gedung dengan sekop dan telanjang tangan,setelah gempa bumi memicu tanah longsor dan merusak gedung.
Gempa berkekuatan 6,8 Skala Ritcher melanda Filipina tengah pada Senin (6/2) pukul 11.49 waktu setempat. Pusat gempa berada di selat antara Kepulauan Negros dan Cebu.Lebih dari 200 gempa susulan terjadi dan membuat warga semakin panik. Komandan militer lokal menyatakan 43 orang tewas, tapi pejabat pemerintah memperingatkan korban tewas mungkin bertambah.
Puluhan orang lainnya mengalami luka-luka atau hilang akibat tanah longsor yang dipicu gempa tersebut. “Peralatan berat yang kami minta dari pemerintah provinsi belum tiba karena jalanan dan jembatan tidak dapat dilalui,” papar Kepala Polisi Kota Guihulngan, Negros Inspektur Alvin Fatulan, dikutip AFP. Kota tersebut merupakan salah satu wilayah dengan kerusakan terberat.
“Kami menggunakan tangan dan sekop untuk mencari korban di reruntuhan.” Sebanyak 39 orang tewas di Guihulngan, kota pantai dengan 100.000 penduduk di wilayah pegunungan yang dekat dengan pusat gempa.Pasar,gedung pengadilan, dan rumahrumah pribadi di daerah itu roboh atau hancur.“Tanah longsor menimbun beberapa rumah seluruhnya,”kata Fatulan.
Menurut Fatulan, 42 polisi bergabung dengan ratusan tentara dan sukarelawan membersihkan puing untuk berlomba dengan waktu menemukan orang-orang yang masih hidup di bawah reruntuhan.“Tentara berjalan sekitar 50 kilometer dari pemberhentian yang dapat dicapai mobil menuju ke lokasi kami,”ujarnya. Guihulngan berada 90 kilometer utara Dumaguete,ibu kota Provinsi Negros Oriental yang paling buruk terkena dampak gempa.
Karena tim penyelamat masih berupaya mencapai lokasi-lokasi terpencil di pegunungan, Gubernur Negros Oriental Roel Degamo khawatir banyak korban tewas yang tidak dapat dilaporkan.“Sedihnya, kami perkirakan korban tewas bertambah,”kata Degamo. Menurut Degamo, komunikasi telepon di beberapa lokasi terputus, sehingga informasi dari berbagai kawasan terpencil tidak mungkin diperoleh.
Degamo menuturkan, warga masih terkejut dan takut kembali ke rumah mereka setelah ratusan gempa susulan.“Kami harus berhenti dalam pencarian korban dari waktu ke waktu dan lari ke tempat yang aman saat terjadi gempa susulan,” tuturnya.“Sembilan jembatan rusak di Negros Oriental, dengan empat jembatan tidak dapat dilalui,”kata Degamo.
Selain melakukan penyelamatan korban,militer dikerahkan untuk mencegah penjarahan yang marak di lokasi bencana.“ Kebutuhan paling mendesak sekarang ialah air,tenda dan makanan,” kata petugas Pertahanan Sipil Filipina Ver Neil Balaba. Cebu, kota terbesar kedua Filipina dengan 2,3 juta penduduk dan menjadi tujuan wisatawan, terletak 50 kilometer dari pusat gempa.
Namun, tidak dilaporkan ada korban tewas di kota tersebut.Filipina terletak di Cincin Api Pasifik sehingga sering mengalami gempa bumi dan aktivitas vulkanik.