Jakarta - Kepulauan dan laut yang luas membuat Indonesia berpotensi bencana dan musibah yang datang kapan saja dan menimpa siapa saja tanpa mengenal tempat dan waktu. Respon time yang cepat dan SDM yang handal merupakan jawaban tepat untuk menjawab tindakan penanganan disaat musibah dan bencana datang.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Utama Basarnas Max Ruland, saat membuka Pelatihan Jungle Rescue bagi segenap potensi SAR di Manado yang dilaksanakan di halaman Rindam Tomohon, Sulawesi Utara, Selasa (3/6).
"Mengingat luasnya wilayah Indonesia serta cakupan Kantor SAR dan Pos SAR di tanah air pasti sangat berat mengemban tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pelayanan SAR sendirian," ucap dia.
Untuk itu, dikatakan Ruland, dibutuhkan banyak pelatihan dan koordinasi terhadap seluruh potensi SAR yang ada. Materi-materi penting yang diberikan di antaranya Pengenalan Medical First Responder (MFR), Navigasi darat yang berguna untuk pencarian korban di gunung, Survival (Teknik bertahan hidup), Slove Evacuation serta komunikasi lapangan.
"Materi pelatihan ini difokuskan untuk menangani kedaruratan di gunung ataupun hutan atau yang lazim disebut Jungle Rescue, mengingat hal tersebut sangat dibutuhkan para potensi SAR di Tomohon, karena kasus pendaki hilang dan disorientasi. Juga kecelakaan di gunung hutan cukup tinggi," papar dia.
Selain itu, kegiatan pelatihan yang dilakukan diharapkan memberi efek positif bagi seluruh potensi SAR Manado dalam membantu mengemban tugas berat Basarnas. Ketika memberikan pelayanan kepada masyarakat Indonesia dan wilayah Manado secara khusus.
Sekitar 100 orang peserta yang terdiri dari berbagai potensi SAR di Manado turut serta mengikuti pelatihan yang sangat berguna ini terutama ketika mereka turun ke lapangan saat musibah terjadi
sumber: Merdeka.com