Lumajang - Banyaknya bencana yang terjadi, termasuk peningkatan status vulkanik Gunung Semeru dari Waspada menjadi Siaga mendapatkan perhatian dari Presiden SBY. Presiden berpesan agar antisipasi dan penanggulangan bencana daerah dilakukan secara terpadu.
Demikian diungkap Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bernadus Ali disela-sela Rapat Koordinasi (Rakor) dengan agenda review 'Penyusunan Peta Kontijensi Letusan Gunung Semeru' di Hotel Gajah Mada Lumajang, Selasa (14/2/2012).
"Presiden memang pernah memberikan arahan soal penanggulangan bencana," kata Bernadus Ali Ketika dikonfirmasi detiksurabaya.com.
Sejumlah arahan tersebut meliputi bagaimana melakukan antisipasi dan penanggulangan erupsi Gunung Semeru. Dalam mengantisipasi penanggulangan bencana, pemerintah daerah harus bertanggungjawab penuh dalam mengerahkan setiap potensi yang ada.
"Propinsi akan mengawasi. Sedangkan pusat akan memenuhi terhadap hal-hal yang khusus," lanjut Bernadus Ali. Presiden, masih kata Kasi Pengendalian Bencana BNPB ini, juga meminta kepada daerah untuk melibatkan unsur TNI dan Polri.
Pasalnya, di pusat telah tersedia dana yang bersifat on-call yang sewaktu-waktu bisa digunakan untuk kepentingan penanggulangan bencana. "Saat ini, status kedaruratan Gunung Semeru masih dalam tahap pra. Kondisi Semeru saat ini memang belum masuk tahapan tanggap darurat atau yang lebih tinggi lagi rehabilitasi dan rekontruksi," terang Bernadus Ali.
Dalam tahapan pra seperti saat ini, lanjut dia, akan dirumuskan perencanaan penanggulangan bencana ketika benar-benar terjadi erupsi Gunung Semeru. "Termasuk lama masa tanggap daruratnya," jelasnya.