Magelang (ANTARA News) - Aktivitas kegempaan Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam sepekan terakhir menunjukkan peningkatan.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan Kecamatan Dukun, Ismail, di Magelang, Rabu mengatakan, peningkatan aktivitas tersebut khusus untuk gempa multifase dan gempa tektonik dangkal.
Ia menyebutkan, frekuensi gempa multifase periode 1-6 Februari 2012 rata-rata hanya terjadi satu hingga 14 kali perhari.
Namun, mulai 7 Februari 2012 frekuensinya meningkat menjadi 17 kali dan pada 12 Februari 2012 mencapai 63 kali. Sedangkan pada 13-14 Februari 2012 terjadi 34 kali dan 25 kali.
Ia mengatakan, gempa vulkanik dangkal yang tidak pernah terjadi setelah diturunkan statusnya dari waspada menjadi aktif normal pasca erupsi lalu, dalam beberapa hari terakhir muncul gempa tersebut.
"Gempa vulkanik dangkal meningkat dari sebelumnya tidak ada menjadi ada, yakni pada 9 Februari 2012 terjadi satu kali vulkanik dangkal dan terakhir teramati pada 14 Februari 2012 terjadi 14 kali gempa vulkanik dangkal," katanya.
Ia menuturkan, peningkatan aktivitas kegempaan gunung tersebut karena faktor proses pembentukan kubah lava baru pascaerupsi 2010.
Peningkataan kegempaan ini, katanya, tidak mengubah status Gunung Merapi, yakni masih aktif normal. Masyarakat di lereng Merapi diimbau tetap tenang dan tidak khawatir karena tidak membahayakan.