TASIKMALAYA--MICOM: Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memasang alat pencatat gempa di sekitar Gunung Galunggung, di Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (16/2).
Petugas di pos pemantau Gunung Galunggung Heri Supratno mengatakan alat lengkap dengan accu kering itu untuk mendeteksi sekaligus mencatat jumlah dan tingkat kegempaan tektonik dan vulkanik di kawasan Gunung Galunggung yang kini berstatus waspada level II.
"Pemasangan alat (pencatat gempa) di bawah kawah sebelah barat dan utara Gunung Galunggung karena aktivitas vulkanik dan tektonik, termasuk terus berubahnya kondisi kawah, masih berlangsung," ujarnya.
Ia mengungkapkan, suhu di sekitar kawah yang semula hanya 27 derajat Celcius telah naik menjadi 40 derajat. Selain itu, bau belerang semakin menyegat. "Meningkatkanya suhu di sekitar kawan itu salah satu bukti bahwa gunung masih aktif, meski hingga hari ini (Kamis) tidak
terjadi gempa tektonik maupun vulkanik," tutur Heri.
Sementara itu, ratusan warga tiga kecamatan, yaitu Linggarjaii, Sukaratu, dan Padakembang sempat mengungsi ke Kecamatan Indihiang akibat adanya isu Gunung Galunggung akan ditingkatkan statusnya dari waspada ke siaga. "Kami dan warga lainnya panik saat mendengar status gunung akan ditingkatkan lagi. Saya dan keluarga lebih baik mengungsi sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,? ujar Oman, warga Desa/Kecamatan Sukaratu.
Terkait banyak warga yang sudah mengungsi, Wakil Bupati Tasikmaaya Ade Sugiarto mengimbau agar masyarakat tidak terpengaruh isu. "Saya minta masyarakat untuk mematuhi apa yang dianjurkan pemerintah. Meski demikian, harus tetap waspada," katanya.