YOGYAKARTA--MICOM: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengimbau warga yang tinggal di kawasan Gunung Merapi agar tetap tenang dan tidak panik terkait dengan aktivitas gunung itu yang akhir-akhir ini meningkat.
"Peningkatan aktivitas Gunung Merapi itu masih normal, warga tidak perlu terlalu panik atau cemas. Peningkatan aktivitas itu proses alamiah, karena Merapi merupakan gunung berapi paling aktif di dunia," kata Sultan di Kepatihan Yogyakarta, Senin (20/2).
Menurut dia, untuk menyatakan Gunung Merapi akan meletus biasanya melalui beberapa tahapan yang cukup panjang, seperti aktif normal, waspada, siaga, dan awas. Jadi, tidak seperti gempa bumi yang datang tiba-tiba.
"Jika Gunung Merapi akan meletus itu membutuhkan proses yang cukup panjang. Proses dan aktivitas Gunung Merapi itu dipantau terus dan sampai saat ini kondisinya masih normal," katanya.
Ia mengatakan sampai saat ini dirinya belum menerima pemberitahuan resmi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait perkembangan terbaru kondisi Gunung Merapi. Hal itu mengindikasikan kondisi Gunung Merapi saat ini masih normal.
"Kami sampai saat ini belum menerima surat pemberitahuan resmi dari PVMBG tentang laporan kondisi kegentingan Gunung Merapi. Dari Pak Surono (Kepala PVMBG) tidak ada surat apa pun untuk mengambil kebijakan lebih lanjut terkait dengan kondisi Gunung Merapi," kata Sultan.
Ditanya tentang kondisi jalur evakuasi di kawasan Gunung Merapi yang kondisi jalannya banyak yang rusak, Sultan mengatakan, instansi terkait akan melakukan perbaikan jika memang hal itu dibutuhkan.
"Jika memang ada kerusakan jalan di jalur evakuasi Gunung Merapi, akan dilakukan perbaikan agar tidak mengganggu proses evakuasi ketika terjadi erupsi," katanya.
Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sumarti mengatakan, pihaknya akan segera melakukan evaluasi terhadap kondisi terkini Gunung Merapi yang akhir-akhir ini mengalami peningkatan aktivitas.
"Kami akan menerjunkan beberapa tim yang akan melakukan evaluasi dan hasilnya akan dikomunikasikan pada masyarakat. Evaluasi itu akan dilakukan dengan melihat kondisi fisik, sampai dengan tingkat gempa dan frekuensi, namun sampai saat ini kondisi Merapi masih dalam batas normal," katanya.