Pasca-banjir yang menerjang Desa Linggar, Kec. Rancaekek, Kab. Bandung, sejumlah warga korban banjir hingga Selasa (28/8) kian nalangsa. Selain masih mendatangi posko kesehatan karena gatal-gatal, saat ini mereka juga kesulitan mendapatkan air bersih karena sumur miliknya telah tercemar dan berwarna cokelat dan bau.
Pemantauan "GM", Selasa (28/2), para korban banjir tersebut sejak pagi hingga siang terus ngabring ke posko kesehatan yang disediakan puskesmas dan aparat kantor Kec. Rancaekek, di Kp. Depok RW 03 Desa Linggag. Posko kesehatan tersebut sebelumnya didirikan rumah kediaman Ujang di Kp. Jambuleutik RT 01/RW 04 Desa Linggar.
Didirikannya posko kesehatan tersebut disambut antusias warga RW 03 yang berbondong-bondong untuk memeriksa kesehatannnya pasca-banjir yang menerjang Desa Linggar tersebut. Para korban banjir datang ke posko kesehatan khawatir, pasca-banjir terserang berbagai penyakit.
Banjir yang menerjang Kp. Jambuleutik RW 07 dan Kp. Depok RW 03 Desa Linggar, meski telah surut pada Senin (27/2) malam, namun mereka tetap waswas. Pasalnya, banjir kembali menerjang, mengingat curah hujan diperkirakan masih tinggi dan kondisi Sungai Cikijing dan Cimande kini sudah tak mampu menampung luapan air karena dangkal dan sempit.
Butuh bantuan
Ketua RW 07 Desa Linggar, Didin Kamiludin (53) mengatakan, empat RT di wilayahnya merupakan langganan banjir. Namun, sejauh ini belum ada bantuan sembako maupun air bersih dari pemerintah atau kepedulian pihak perusahaan yang berada di Rancaekek.
Didin menambahkan, di RW 07 masih ada beberapa tempat yang terendam banjir cileuncang dengan ketinggian air hingga 20 sentimeter. "Rumah yang berada di gang-gang masih terendam air. Oleh karena itu, kami memohon ada bantuan dari pemerintah," kata Didin kepada wartawan.
Selain itu, lanjut Didin, bantuan yang diharapkan dari pemerintah berupa kebutuhan sembako dan air bersih. Dimana warganya saat ini kesulitan untuk mencari penghasilan. "Banyak warga yang tidak bekerja karena sibuk membersihkan rumahnya. Jadi, adanya bantuan sembako dan air bersih membantu kebutuhan sehari-hari masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Rancaekek, dr. Hj. Emmy Sukmawati mengatakan, pemeriksaan kesehatan tersebut dilaksanakan oleh tim kesehatan penanganan banjir Rancaekek. Para korban banjir yang datang ke posko kesehatan kata Emmy, umumnya mereka mengeluh gatal-gatal. "Untuk serangan diare, kami telah mengantisipasinya," kata Emmy.
Camat Rancaekek, Drs. Meman Nurjaman mengatakan, pihaknya bersama tim kesehatan sejak Senin telah mendirikan posko kesehatan. "Posko kesehatan hingga saat ini masih siap melayani para korban banjir untuk memeriksa kesehatannya. Untuk bantaun air bersih segera akan dipasok dan telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak," kata Meman.