okezone.com, JAKARTA - Meski Jepang terkenal siap dan sigap menangani bencana, delapan mahasiswa Jepang ini justru kagum dengan proses penanganan korban Merapi.
Akiko dan Fumi misalnya. Dua mahasiswa Aoyama Gakuin University yang sedang menjadi peserta field research di Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengaku, terkesan dengan Hunian Sementara (Huntara) Gondang I. Menurut Fumi, selain luas dan nyaman, Huntara yang terletak di desa Gondang Kepuharjo Cangkringan, Sleman, Yogyakarta itu juga memiliki banyak fasilitas seperti tempat bermain untuk anak-anak.
"Tidak hanya itu, masyarakat di Huntara Gondang I juga diberdayakan secara ekonomi. Mereka pun mendapatkan kegiatan untuk rehabilitasi sosial dan pendampingan psikologi," kata Fumi seperti dikutip dari situs UGM, Kamis (1/3/2012).
Aiko bercerita, di negaranya, pemerintah telah menyiapkan program-program penanggulangan bencana, termasuk lokasi pengungsian permanen. Masyarakat Jepang, kata Aiko, sudah paham, ketika bencana terjadi, mereka harus menuju tempat-tempat pengungsian tersebut.
"Masyarakat telah terlatih menghadapi bencana, sehingga mereka sendiri yang menginisiasi program-program penanggulangan bencana, mengatur diri mereka sendiri. Tidak lagi tergantung pada pemerintah," Aiko mengimbuhkan.
Huntara Gondang I merupakan salah satu lokasi pengungsian korban Merapi di Yogyakarta. Dibandingkan Huntara Gondang II dan III, kawasan ini memang memiliki fasilitas yang lebih lengkap. Selain bangunan yang difungsikan sebagai hunian, di Huntara Gondang I ini kita juga bisa menemukan ruang pertemuan, lapangan, dan taman kanak-kanak.
Tidak hanya itu, kelengkapan fasilitas fisik Huntara Gondang I ini disertai dengan banyaknya program pemberdayaan masyarakat. Di antaranya, pengembangan ternak kelinci, kambing, dan sapi; serta program usaha jamur, pembuatan kue Bakpia dan perkebunan strawberry. Semua kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat itu dikelola oleh Koperasi Syariah Kaliadem Sejahtera.
"Di koperasi inilah segala produk dipasarkan hingga keluar dengan sistem bagi hasil," tutur Wakil Ketua Koperasi Syariah Kaliadem Sejahtera Dalimin.
Kedelapan mahasiswa Aoyama Gakuin University tersebut mengikuti program field research melalui Program on Humanitarian Action (POHA), yakni salah satu klaster di bawah Institute of International Studies (IIS) UGM