“Seumur-umur baru pertama kali ini ada banjir di dusun kami Mas, sebelumnya tidak pernah sama sekali,” ujar salah seorang korban banjir Sutarto (45) Rabu (7/3).
Kepala Dusun (Kadus) Gunungan tersebut kemudian menceritakan ikhwal terjadinya banjir diawali dengan turunnya hujan deras. Tak tanggung-tanggung hujan dengan curah tinggi berlangsung dalam empat) hari. “Sejak Sabtu pekan kemarin hingga Selasa hujan lebat sekitar pukul 2 sampai 4 sore Mas, kami tidak terlalu memperhatikannya sebab sebenarnya itu merupakan hal yang lumrah wong masih musim hujan,” paparnya.
Hanya pada Selasa sore (8/3) selepas Maghrib pukul 18.00 WIB warga dikejutkan dengan terendamnya rumah Wasino (60). Rumah pria bertubuh kurus ini adalah yang berada paling dekat dengan luweng (sungai bawah tanah).
Selidik punya selidik akhirnya warga menemukan penyebab terendamnya rumah Wasino. “Ternyata saluran luweng tersumbat jerami basah yang ikut terbawa arus besar,” tutur Sutarto.
Menyadari itu warga mulai memindahkan peralatan dan perabotan berharga ke rumah yang lokasinya lebih tinggi. Awalnya barang-barang diungsikan ke rumah Sutarto.
Namun, pada pukul 20.00 WIB mendadak rumah berdinding keramik biru itu ikutan terendam air. Wargapun kembali mengungsikan barang ke rumah lain.
“Sementara ini diungsikan ke rumah Pak Sunar, ya semoga saja air tidak meningkat lagi Mas,takut kami mau mengungsi kemana lagi,” kata korban yang lain, Wasidi