Lahar dingin dengan intensitas besar ini menutup akses jalan alternatif antara Kecamatan Pasirian dan Tempusari, Lumajang, Jawa Timur. Material vulkanik bercampur air dan batu Gunung Semeru mengalir deras ke sejumlah daerah aliran sungai (DAS) mulai dari Besuk Sat hingga Besuk Kebokan.
Meski demikian, sejumlah warga nekat menerjang derasnya aliran lahar dingin. Warga yang membawa kendaraan bermotor terpaksa harus menunggu hingga arus banjir surut karena khawatir terseret derasnya air.
Mereka berharap pemerintah segera merealisasikan pembangunan jembatan agar saat lahar dingin Semeru datang dengan intensitas besar tidak menyulitkan warga. Pasalnya, jalur yang melintasi Sungai Rejali merupakan akses jalan alternatif satu-satunya yang menghubungkan Kecamatan Pasirian dan Kecamatan Tempusari. Karena jika berputar arah warga harus menempuh jalan hingga sepuluh kilometer. (Wrt3).