Denpasar (ANTARA News) - Tim gabungan penanganan bencana dari Provinsi Bali kesulitan mencapai lokasi tanah longsor di Desa Belandingan, Bangli, karena terhadang timbunan tanah longsor dan pepohonan saat akan memasuki lokasi bencana.
"Kami sampai saat ini belum bisa mencapai lokasi tanah longsor karena terhadang timbunan tanah dan pepohonan sehingga akses jalan sama sekali tidak bisa dilalui," kata Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, yang berupaya mencapai lokasi bencana saat dihubungi ANTARA dari Denpasar.
Dia mengatakan, akibat kesulitan itu tim tersebut harus mencari jalan alternatif menuju lokasi tertimbunnya tiga orang warga Desa Belandingan yang dilaporkan tewas pada Selasa (13/3) sore.
Tiga warga Desa Belandingan tertimbun tanah longsor saat melintas wilayah perbukitan setelah melakukan pekerjaannya di ladang.
Ketiga warga yang tertimbun tersebut diketahui bernama I Ketut Tapa (9), I Wayan Budaradnya (25) dan Jro Mangku Mitri (38).
Indra mengatakan, personelnya beserta jajaran petugas dari SAR, Pusdaops Bali, Tagana dan Rescue Polda harus berputar jauh melalui kawasan lainnya.
"Berdasarkan informasi dari Bupati Bangli I Made Gianyar yang juga akan menuju lokasi, kami harus berputar melalui Songan menuju lokasi," ujarnya.
Indra menjelaskan, selain akses jalan masih tertutup, lokasi terjadi bencana juga agak terisolir di wilayah perbukitan yang sulit dijangkau jika tanpa menggunakan kendaraan khusus.
"Untuk mencapai ke sini kami harus menggunakan kendaraan khusus yang biasanya digunakan oleh kalangan militer," katanya