SUKABUMI--MICOM: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi Jawa Barat mendata kerugian akibat kerusakan akibat bencana banjir rob di tiga kecamatan mencapai miliaran rupiah.
"Kerugian akibat banjir dari perhitungan kami sementara mencapai Rp1,2 miliar, tetapi jumlah tersebut tidak pasti bisa saja berkurang atau bertambah," kata Kepala Bidag Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo kepada ANTARA, Kamis (15/3).
Menurut dia, kerugian terbesar dari tiga kecamatan yang mengalami banjir rob, yakni Ciemas, sementara Kecamatan Palabuhanratu dan Ciracap dampak kerugiannya tidak terlalu besar. Di Ciemas tingginya kerugian disebabkan sekitar 112 hektare sawah siap panen rusak bahkan sampai ada yang puso atau gagal panen.
"Banjir rob di tiga kecamatan mengakibat ratusan hektare lahan pesawahan rusak, jalan terputus, ratusan rumah terendam, puluhan warung tempat tinggal di Palabuhanratu rusak dan hancur serta menggenangi prasarana lainnya seperti masjid, mushola dan lain-lain," katanya.
Selain itu, akibat banjir rob di Palabuhanratu, puluhan kepala keluarga mengungsi ke tenda pengungsian yang berada di tiga titik, yakni di Kampung Cemara, Rawa Kalong dan Citepus. Sementaram di Kecamatan Ciracap banjir rob memutus jalan provinsi sepanjang 200 meter sehingga akses lalu lintas terganggu.
Menurut Usman, saat ini banjir rob sudah mulai surut, namun jika cuaca buruk potensi banjir rob bisa saja terjadi. "Warga sudah kembali ke daerah masing-masing dan genangan air laut pun sudah tidak terlalu tinggi," kata Usman.
Ia menambahkan, pihaknya tetap bersiaga di lokasi banjir rob khawatir ada bencana susulan yang bisa menyebabkan jatuhnya korban. Personel yang diturunkan tersebut bertugas memantau perkembangan lokasi bencana untuk meminimalkan jatuhnya korban dan kerugian.