INILAH.COM, Jakarta - Bank Dunia mengucurkan pinjaman senilai US$139,64 juta bagi pemerintah Indonesia untuk mengatasi banjir di DKI Jakarta.
Berdasarkan keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan yang dikutip Kamis (22/3/2012), penandatanganan Loan Agreement Proyek Jakarta Urgent Flood Mitigation (JUFMP)/Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) tersebut telah dilakukan pada tanggal 17 Februari 2012, antara Bank Dunia dengan Executing Agency Kementerian Pekerjaan Umum.
Dari total pinjaman senilai US$139,64 juta, sebesar US$69,34 juta akan diteruspinjamkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, sebagai salah satu Implementing Agency.
"Persiapan proyek JUFMP/JEDI telah dimulai sejak tahun 2007 bermula dari peristiwa banjir yang melanda Jakarta pada bulan Februari 2007, yang berlangsung selama 5 hari dan menggenangi kurang lebih 36 persen wilayah DKI Jakarta, bahkan di beberapa tempat ketinggian air mencapai 7 meter," papar keterangan tersebut.
Adapun persyaratan teknis yang harus dipenuhi sebagai readiness criteria agar pemrosesan proyek JUFMP/JEDI dapat dilanjutkan adalah (i) Resettlement Policy Framework (RPF), dan (ii) Confined Disposal Facility Ancol (CDF). Penyelesaian kedua dokumen tersebut oleh Pemprov DKI Jakarta memerlukan waktu yang cukup lama.
Pemenuhan readiness criteria disampaikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum pada tanggal 5 Desember 2011 dan Pemprov DKI Jakarta menyampaikan kontrak kinerja kepada Menteri Keuangan pada tanggal 7 Februari 2012.