jpnn.com, BATAM - Hujan deras yang mengguyur wilayah Batuaji, Batam Selasa (27/3) sore, kembali membuat sejumlah ruas jalan terendam air. Arus lalu lintas pun sempat macet berjam-jam.
Pantuan Batam Pos, hampir seluruh ruas jalan di wilayah Batuaji dan Sagulung terendam banjir. Dua titik banjir yang paling parah yakni di turunan simpang Barelang dan jalan raya depan kampung Tembesi Sayur, Sagulung.
Banjir di dua titik itu setinggi lutut orang dewasa. Sehingga mengganggu arus lalulintas di jalan dua arah itu. Banyak kendaraan yang mogok akibat memaksa menyeberangi banjir yang mengalir memotong badan jalan itu.
Macet pun mencapai satu kilometer. Dari arah Mukakkuning laju kendaraan mulai dari turunan bukit Daeng hingga ke Simpang Barelang buntu. Sedangkan dari arah Batuaji laju kendaraan mulai dari perumahan Vila Mukakuning hingga ke Bukit Daeng juga buntu.
Banyak pengendara khususnya kendaraan sepeda motor yang terjebak macet karena menerobos banjir itu. Ada juga beberapa sedan yang macet dan terpaksa parkir di pinggiran jalan.
"Inilah akibatnya kalau pemerintah hanya duduk manis di kantornya dan tak memperhatikan kerusakan fasilitas jalan dan drainase. Padahal di dua lokasi ini sudah sering banjir bahkan langganan banjir setiap kali hujan, baik lebat ataupun hujan rintik tapi tak ada upaya perbaikan atau solusi hingga saat ini," keluh Ridwan, salah satu pengendara sepada motor yang motornya macet karena menerobos banjir itu.
Beberapa warga di sekitar lokasi banjir mengatakan penyebab utama banjir di dua titik rawan banjir itu adalah tak adanya drainase. Sehingga air dari perumahan maupun dari lahan yang digusur untuk pembangunan rumah mengalir bebas ke jalan raya dan menyebabkan banjir seperti itu.
"Drainase tak ada. Sudah lama dan sering banjir tapi tak ada upaya perbaikan. Kalau di turunan bukit Daeng ada drainase tapi kurang berfungsi tepat, apalagi drainasenya rata padahal tahu kalau lokasi itu di legongan," ujar Roy warga Tembesi sayur.
Warga beraharap agar pemerintah segera memperhatikan masalah banjir di dua titik itu. "Jangan sampai tunggu ada korban nyawa dulu," tutur Ro