JAKARTA, KOMPAS.com — Awal April ini beberapa wilayah di Jakarta terendam banjir. Padahal berdasarkan ramalan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan di Jakarta diperkirakan intensitasnya rendah.
"Ini sebenarnya sudah fase aman. Tapi perubahan iklim saat ini yang tidak jelas. Curah hujannya memang tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 100 milimeter per detik tapi kirimannya yang besar," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Arfan Arkili, di Balai Kota, Jakarta, Selasa (3/4/2012).
Dia menuturkan, sejak Senin (1/4/2012) malam wilayah Kali Sari, Pasar Rebo, sudah mulai terendam banjir dengan ketinggian air sekitar 80-150 sentimeter. Begitu pula dengan wilayah Cijantung yang tergenang sekitar 30-50 sentimeter. Saat ini banjir di dua wilayah tersebut sudah surut.
Kemudian Selasa (3/4/2012) pagi, kondisi Kampung Melayu dan Bidara Cina mulai Siaga III karena Katulampa juga Siaga III. Sementara itu, wilayah Cipedak, Jagakarsa, juga tergenang banjir setinggi 20-25 sentimeter.
"Ulujami, Petogogan, dan Cipete tadi pagi juga tergenang.Tapi kalau selatan, yang langganan itu Bukit Duri, Ulujami Bintaro, Petogogan, dan Pengadegan," ujar Arfan.
Sedangkan yang sampai saat ini masih berada Siaga II adalah Pintu Air Angke Hulu. Beberapa wilayah yang tergenang adalah Kedoya, Sukabumi Utara, dan Sukabumi Selatan. Jika meningkat lagi, wilayah Cengkareng, Duri Kosambi, Green Garden, dan Kembangan juga akan menjadi sasaran genangan.
"Tapi kami imbau pada warga untuk terus waspada karena hujan masih akan terus mengguyur," kata Arfan.