okezone.com, JEMBRANA - Sebanyak 47 KK terpaksa mengungsi setelah rumah mereka diterjang banjir rob yang melanda Desa Candikusuma, Kabupaten Jembrana, Bali.
Banjir yang merendam puluhan rumah di wilayah Candikusuma sejak dua hari terakhir terjadi akibat gelombang pasang air laut.
"Beberapa rumah warga rusak parah, ada 47 kepala keluarga yang mengungsi ke tempat aman," kata Kepala UPTD Pusdalops Bandan Penanggulangan Provinsi Bali I Gde Jaya Serataberana dalam keterangan resminya, Minggu (8/4/2012) malam.
Rinciannya, di Dusun Pengambengan terdapat 24 KK terkena dampak banjir tetapi yang mengungsi hanya 7 KK. Sedangkan di Dusun Cupel terdapat 24 KK terkena dampak banjir dan semua sudah diungsikan.
Tim penanganan bencana Pemerintah Provinsi Bali yang dikoordinir BPBD Provinsi Bali telah mengerahkan 2 Tim Pelayanan Medis Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan ESR Pusdalops PB Bali.
Juga diterjunkan Tim Tanggap Darurat Bencana dari BPBDi, 1 Tim Kaji Cepat Pusdalopsi, Tim Logistik dari Dinas Sosial Bali. Tim gabungan tersebut telah menuju lokasi guna memberikan bantuan.
Setiba di lokasi,tim penanggulangan bencana daerah Provinsi Bali diterima Bupati Jembrana I Putu Artha dan jajaran SKPD Kabupaten Jembrana.
"Bantuan telah diberikan kepada puluhan pengungsi seperti bahan makanan pokok dan kebutuhan lainnya yang diperlukan selama dalam pengungsian," imbuh Serataberana.
Adapun bantuan diguyurkan ke pengungsi meliputi tenda gulung 10 buah, valbet, tikar 20 buah, kompor 10 buah, dapur keluarga 10 paket, lauk pauk 20 paket, makanan siap saji 50 paket.
Selain itu diberikan pakaian/sandang, 10 paket (baju bayi sampai orang dewasa dan sarung), Sarden 30 dus, kecap 15 dus, sambal 15 dus, minyak goring 10 dus, mie instan 100 dus, makanan tambahan 12 dus, baju kaos dewasa 400 lembar, daster 400 pcs dan lainnya.
Selanjutnya bantuan akan didistribusikan oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana kepada korban.
Tim kesehatan Provinsi Bali yakni tim dokter dan perawat Dinas Kesehatan serta dokter & perawat ESR Pusdalops PB Provinsi Bali memberi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan pengungsi.