MASAMBA, FAJAR -- Sebanyak 400 rumah terendam banjir pada delapan desa di dua kecamatan di Kabupaten Luwu Utara. Banjir merendam wilayah itu sepekan terakhir. Hingga, Senin 16 April, warga masih kesulitan melakukan aktivitas.
WARGA terancam kekurangan bahan pokok. Lahan pertanian warga mengalami gagal panen akibat banjir. Mereka sangat butuh bantuan sesegera mungkin.
Di Kecamatan Malangke Barat, khususnya warga Desa Cenning dan Desa Limbong, misalnya, genangan air tergolong parah. Maklum, permukiman warga dulunya adalah rawa-rawa. Kondisi serupa terjadi pada enam desa di Kecamatan Malangke.
Sekretaris Kabupaten Luwu Utara, Mujahidin Ibrahim didampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, mulai turun memberikan bantuan sembako bagi korban banjir. Warga diberi bantuan beras, ikan kaleng, mi instan, minyak goreng, dan gula pasir.
Kepala BPBD Luwu Utara, Eviana, Senin 16 April, menyebutkan, bahwa jumlah warga yang menerima bantuan sebanyak 400 kepala keluarga (KK). Bantuan itu disalurkan pada delapan desa di dua kecamatan yakni, Kecamatan Malangke dan Kecamatan Malangke Barat.
"Dua kecamatan bertetangga ini langganan banjir akibat luapan Sungai Rongkong. Ini terjadi hampir pada setiap musim hujan," ujar Eviana.
Selain merendam ratusan rumah warga, tambahnya, banjir juga menggenangi ratusan hektare sawah dan kebun milik petani. "Sembako yang kami bagi ini meliputi Kecamatan Malangke sebanyak 280 KK, dengan rincian, 60 KK di Desa Malangke, 50 KK di Desa Pute Mata, 60 KK di Desa Pettalandung, 50 KK di Desa Tandung, 30 KK di Desa Giri Kusuma, dan 30 KK di Desa Benteng. Sementara di Kecamatan Malangke Barat, sembako kami bagikan di Desa Cenning dan Desa Wara masing-masing 60 KK," bebernya.
Menurut Eviana, sejauh ini, pemerintah daerah dalam menyikapi kondisi sosial masyarakat di dua kecamatan itu juga telah membangun fasilitas air bersih berupa sumur bor di beberapa titik strategis. Ini bisa dimanfaatkan warga jika banjir melanda
18 Apr2012