BANDA ACEH - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Aceh melakukan sosialisasi mitigasi bencana tsunami di Kalangan Pelajar dari Tingkat SD –SMP sampai SMA di Kota Banda Aceh.
Acara tersebut dilangsungkan di SMP Negeri 12 Kota Banda Aceh yang dihadiri oleh 50 peserta. Para peserta kegiatan yang hadir mewakili siswa dan para guru serta pihak dari Dinas Pendidikan Provinsi Aceh.
Direktur Eksekutif WALHI Aceh, Muhammad Nur mengatakan, beberapa peristiwa gempa bumi yang terjadi setelah peristiwa besar tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004 lalu masih belum menjadi pembelajaran bagi masyarakat Aceh dalam persiapan melindungi diri dan keluarga saat bencana datang.
Menurutnya, adalah hal yang sangat penting untuk dipahami dan diberikan edukasi khusus sejak dini, terutama untuk anak sekolah yang seharian berada di gedung sekolah saat siang hari, mereka harus mengerti apa yang harus dilakukan saat bencana seperti gempa atau tsunami datang tiba-tiba.
Dalam penyelenggaraan kegiatan, direktur WALHI Aceh juga menyampaikan materi-materi pendukung terkait mitigasi bencana dan fokus pada peran dunia pendidikan (kepala sekolah, guru, komunitas sekolah dan siswa) dalam upaya mitigasi bencana tsunami.
Para guru juga terlibat aktif mengikuti diskusi dan berbagi pengalaman mereka dalam mengatasi persoalan mengatasi kepanikan saat bencana gempa datang. Dari hasil diskusi, dapat disimpulkan bahwa harus ada koordinasi jelas mengenai peran semua elemen sekolah termasuk orang tua siswa dalam menangani situasi saat bencana gempa datang yang diatur dalam SOP (standar operasional prosedur).
Selain itu, di sesi akhir acara juga ada pemutaran video-video singkat dan menarik tentang lingkungan dan kuis serta pembagian hadiah berupa buku dan poster serta sticker berisi pesan-pesan lingkungan.
Semua peserta terutama siswa di setiap jenjang pendidikan tersebut terlihat sangat serius dan senang mengikuti acara sosialisasi tersebut. Diharapkan semua siswa makin peka terhadap kondisi bumi, mampu survive dengan baik saat bencana apapun melanda dimana pun mereka berada, serta dapat menjadi agen perubahan untuk lingkungan di sekitar mereka.
Sementara Zulkifli yang hadir mewakili Dinas Pendidikan Provinsi Aceh mengatakan, pihaknya sangat mendukung kegiatan simulasi bencana tsunami yang akan dilakukan WALHI Aceh bersama IOM nantinya.
"Simulasi merupakan praktek nyata dalam memberikan pendidikan kepada generasi bangsa, selama ini pendidikan disekolah masih sifatnya penyuluhan dari para guru, tentu ini akan diubah ke praktek dan mengenal bentuk-bentuk nyata dalam sebuah pendidikan, hal ini sesuai dengan semangat dunia pendidikan yang akan menggunakan metode belajar mengajar.
Kepala Sekolah SMP 12 Banda Aceh Bapak Arlis mengatakan mendukung upaya WALHI Aceh memberikan penguatan kapasitas bagi siswa dan siswi dalam masa tanggap bencana tsunami dalam bentuk SOP (standar operasional prosedur) bagi sekolah dalam rangka melakukan simulasi penanggulangan bencana tsunami tentu sangat bermanfaat bagi sekolah-sekolah.