TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya menetapkan status kejadian luar biasa demam berdarah dengue (DBD). Kurang dari satu bulan, tercatat 52 orang tertular DBD dan tiga orang meninggal dunia.
"Melihat perkembangan dan jumlah korban sakit dan meninggal dunia, hal itu sudah bisa ditetapkan sebagai kejadian luar biasa," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya Oki Zulkifli di Tasikmalaya, Kamis (26/4/2012).
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya menunjukkan, pada periode Januari Maret 2012 tercatat sebanyak 75 orang terserang DBD. Jumlah penderita yang sakit meningkat menjadi 110 orang, dan dua orang meninggal dunia pada bulan April. Tingginya kasus ini dipicu perubahan iklim, dan perilaku hidup bersih masyarakat.
Oki mengatakan, penderita DBD tersebar di 12 kecamatan dari 39 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya.
Ia mengharapkan agar masyarakat mau menerapkan perilaku hidup bersih untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk yang bisa menularkan DBD.
Kasus serupa juga terjadi di 10 kecamatan atau semua kecamatan di Kota Tasikmalaya. Pada bulan Januari-Maret 2012 tercatat 128 orang terserang DBD. Namun, berselang sebulan, jumlah penderitanya naik menjadi 154 orang, dengan satu orang meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Suherman mengatakan, kasus DBD ada di semua kecamatan di Kota Tasikmalaya, yaitu Kecamatan Tawang, Ciberueum, Indhiang, Taman Sari, dan Kecamatan Cipedes.
"Secara teori, dengan fakta di atas, maka kejadian ini layak ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB)," katanya