Metrotvnews.com, Manado: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung memastikan tak ada deformasi badan Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, meskipun terjadi peningkatan kegempaan.
"Kalau tak ada penggembungan badan gunung berarti tekanannya lemah meskipun terjadi peningkatan kegempaan. Ini dibuktikan dengan hasil pengukuran deformasi," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon Farid Ruskanda Bina di Manado, Ahad (29/4).
Farid mengatakan, terjadinya peningkatan frekuensi kegempaan bisa diindikasikan terjadi kegiatan magmatik yang mengisi rongga-rongga atau sumbat lava menuju keseimbangan pascaletusan.
"Ini hanya perkiraan kami atas rekaman frekuensi kegempaan yang terus menerus terjadi tapi tidak diiringi dengan sebuah letusan. Gunung Lokon kemungkinan sementara menuju kepada tahapan itu," katanya.
Hingga saat ini, kata Farid, frekuensi kegempaan yang terekam masih cukup banyak dan bisa mencapai 40-50 kali dalam setiap enam jam.
Data kegempaan yang terekam sejak pukul 00.00- 18.00 WITA, Sabtu (28/9), satu kali gempa tektonik jauh, sembilan kali gempa embusan, 51 kali gempa vulkanik dalam, serta 126 kali gempa vulkanik dangkal.
"Hingga kini kami terus melakukan pengamatan dan akan mengevaluasi apakah tren kegempaannya mulai menurun atau tidak," kata dia.
Meskipun tak bisa dipastikan apakah akan terjadi letusan seiring dengan peningkatan kegempaan, Farid tetap berharap, warga bersiaga dan mematuhi radius bahaya 2,5 kilometer dari kawah untuk mengurangi aktivitas.
"Statusnya masih siaga level III," katanya.
Pascaletusan pada Selasa (24/4), aktivitas kegempaan kembali meningkat dan tidak diiringi letusan walaupun sudah beberapa hari suplai energi masih terekam hingga saat ini