REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat, merencanakan pembangunan shelter bagi masyarakat setempat di kawasan bukit "Gunung Panggilun" Kelurahan Gunung Pangilun, Kecamatan Padang Utara, sebagai antisipasi bencana.
Wali Kota Padang Fauzi Bahar di Padang, Senin, mengatakan, perlu memikirkan shelter yang bukan buatan, sebab shelter buatan manusia tentu tetap rentan, jika terjadi bencana alam seperti gempa dan tsunami, bisa saja ikut disapu oleh air laut, namun jika bukit dijadikan shelter tentu lebih aman, dan lebih kuat, sebab itu ada wacana tersebut.
"Jika terlaksana, maka bukit tersebut akan menjadi sentral evakuasi dan shelter yang kokoh di daerah ini, sebab itu pembicaraan-pembicaraan telah mulai dilakukan, agar kalu nanti dilaksanakan tidak menimbulkan polemik dan berbenturan dengan masyarakat setempat," kata Fauzi.
Dia menambahkan, untuk rencana itu, kemaren pemkot Padang telah melakukan pertemuan dengan ninik mamak (tokoh adat) yang ada di kawasan tersebut, dan secara lisan mereka mendukung rencana itu.
Pertemuan yang dilakukan pemkot padang dengan ninik mamak di kawasan bukit tersebut terkait adanya lokasi pemakaman di sekitar bukit "Gunung Panggilun" yang mana jika dijadikan shelter maka kemungkinan kuburan-kuburan yang ada terpaksa dipindahkan ke lokasi lain, seperti ke kawasan Air Dingin, Kecamatan Koto Tangah.
Dalam pertemuan yang dilakukan pemkot Padang tersebut, menurut pihak terkait dihadiri oleh ninik mamak enam suku yang mempunyai kuburan kaumnya dilokasi tersebut.
Rencana Pemkot Padang jika lokasi itu disetujui masyarakat setempat untuk menjadi shelter, maka akan dibuat tiga tingkat, yaitu dengan ketinggian 15 meter, 20 meter, hingga yang tertinggi sesusai tinggi puncak bukit 50 meter.
Shelter bertingkat yang direncanakan dibuat tersebut, mengingat dalam melakukan evakuasi tidak semua orang akan dapat mengamankan diri hingga sampai ke puncak bukit, baik karena kendala umur, maupun kendala kesehatan, sehingga perlu adanya tingkatan tersebut.
"Kendala saat ini untuk menjadikan bukit tersebut sebagai shelter memang adanya pekuburan di lokasi itu, sebab itu sekarang setelah adanya pertemuan dengan ninik mamak setempat, kita menunggu rapat antara masyarakat atau anak kemenakan di masing-masing suku, kalu semua setuju maka tentu rencana ini akan dapat direalisasikan," jelasnya.
Fauzi menambahkan, yang harus dipahami masyarakat adalah yang dilakukan pemkot untuk keselamatan masyarakat, dimana jika disetujui, maka bukit tersebut akan di rancang sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan semua pihak saat terjadi bencana, dan dananya sendiri akan dijukan pada pemerintah pusat melalui APBN.