JAKARTA: Ada cara baru yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengantisipasi banjir dan kekeringan yakni memanfaatkan data satelit yang rencananya diaplikasikan secara penuh tahun depan.
Dalam penggunaan data satelit tersebut, Kementerian PU akan bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan informasi yang dihimpun melalui satelit tersebut nantinya akan menjadi data awal yang kemudian diolah untuk mendapatkan simulasi debit awan dan curah hujan.
"Melalui teknologi itu bisa mengantisipasi dimana hujan dan genangan sehingga supply dan demand bisa dipenuhi. Jadi bisa mendukung pula sektorr-sektor lain," tuturnya dalam sambutan di Pameran Hari Air Dunia XX, di Gedung Kementerian PU, Kamis, 3 Mei 2012.
Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Muhammad Hasan menambahkan melalui teknologi tersebut akan diketahui kawasan mana saja yang akan dilanda kekeringan atau hujan besar sehingga pemerintah dapat segera mengantisipasi di lapangan.
"Sekarang sedang dikembangkan teknologi pemanfaatan data satelit untuk memprediksi kawasan yang memiliki curah hujan tinggi dan dilanda kekeringan, tidak hanya dari hujan tetapi juga debit awan dan kelembabannya," ujarnya.
Menurut Hermanto saat ini teknologi sudah dimliki dan diteliti di Pusat Penelitian dan Pengembangan Kementerian (Puslitbang) sambil proses uji coba di beberapa lokasi. "Sedang uji coba dengan jalan itu, dan baru akan diaplikasikan tahun depan."
Namun menjelang musim kemarau yang diprediksi akan melanda pada bulan-bulan ke depan, untuk penanganan jangka pendek, Kementerian PU akan mengantisipasi dengan memperbesar tampungan waduk