Manado (ANTARA News) - Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung di Kakaskasen masih merekam terjadi kegempaan vulkanik Gunung Lokon di Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara yang relatif tinggi.
"Sejak awal bulan ini rata-rata kegempaan vulkanik setiap hari di atas dua puluh kali," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Farid Ruskanda Bina di Manado, Senin.
Dia mengatakan, kegempaan yang terekam sejak pukul 00.00 WITA hingga 12.00 WITA pada hari ini, yaitu lima kali gempa tektonik, delapan kali gempa vulkanik dalam, 12 kali gempa vulkanik dangkal, serta sembilan kali gempa embusan.
"Kalau kegempaan vulkanik yang terekam pada Minggu kemarin yaitu 11 kali gempa vulkanik dalam dan 33 kali gempa vulkanik dangkal," katanya.
Dia menambahkan, dari pengamatan visual, beberapa hari belakangan ini Gunung Lokon tertutup kabut serta mengembuskan asap putih tebal dari kawah setinggi 250 meter.
Dia memperkirakan, terjadinya tremor besar beramplitudo maksimum beberapa hari lalu mengindikasikan terjadinya sumbat lava di dasar kawah.
"Artinya bahwa aktivitas vulkanik Gunung Lokon belum menurun dan masih terus berlanjut," kata dia.
Karena itu, dia mengatakan, dengan aktivitas kegempaan yang terus berfluktuatif dan belum menunjukkan terjadinya penurunan kegempaan, menjadi alasan kuat bagi PVMBG untuk tetap mempertahankan status siaga level III.
"Radiusnya belum diturunkan, masih 2,5 kilometer dari kawah. Kami terus memantau aktivitas gunung ini dan melaporkannya secara periodik kepada PVMBG Bandung untuk dievaluasi," katanya.
Gunung Lokon meletus akhir Juli 2011 lalu. Sejak itu, rangkaian letusan terus terjadi setiap bulannya yang ditandai dengan peningkatan kegempaan vulkanik.