Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat banjir mendominasi data bencana yang paling sering terjadi secara nasional sejak tahun 2000 hingga 2011.
"Secara nasional, 77 persen bencana yang terjadi merupakan bencana hidrometeorologi, yaitu bencana banjir, angin puting beliung, dan longsor," kata Kabid Data pada Pusat Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dr Agus Wibowo di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/7).
"Secara persentase, banjir mencapai 33 persen, angin puting beliung 23 persen dan tanah longsor sebesar 21 persen. Itu data sejak tahun 2000 hingga tahun 2011," tambahnya seperti diwartakan Antaranews.com.
Khusus di tahun 2011, bencana yang terjadi mencapai 1.598 kejadian dengan korban meninggal dan hilang mencapai 834 orang, lalu korban menderita dan mengungsi 325.361 orang.
"Dari 1.598 kejadian itu tercatat 77 persen merupakan bencana hidrometeorologi dengan kerusakan rumah terdiri dari rusak berat 15.166 unit, rusak sedang 3.302 unit dan rusak ringan 41.795 unit," tutur Agus.
Menurut dia, bencana sepanjang tahun 2000-2011 untuk Jatim adalah banjir 45 persen, angin puting beliung 26 persen, longsor 12 persen, kekeringan sekitar lima persen, dan lain-lain. "Faktor yang menyebabkan terjadinya bencana adalah perubahan iklim global, rusaknya lingkungan, kemiskinan, dan bertambahnya jumlah penduduk," tuturnya.
Mengenai distribusi wilayah bencana, ia menyebut Bojonegoro paling banyak mengalami bencana di Jatim pada kurun 2000-2011 yakni 120 kali, lalu Ponorogo 57 kali, Lamongan 54 kali, Malang 52 kali, dan Tuban 51 kali.
"Seluruh wilayah Jatim pernah mengalami bencana dengan jumlah paling banyak adalah Bojonegoro, sedangkan daerah yang paling sedikit mengalami bencana atau hanya 2-4 kali antara lain Kota Pasuruan, Kota Madiun, Kota Malang, dan Kota Probolinggo," pungkas Agus. (Ant/wtr6)
sumber:http://goo.gl/2DS4S