"Masuk bulan Juni jumlah hot spot di Kalteng menjadi 477 padahal dari Januari sampai Mei hanya sekitar 300 titik," kata Gunawan Budi, Komandan Daerah Operasi Manggala Agni Kalteng, di Palangkaraya, Selasa (19/7). Kenaikan jumlah titik api itu meningkatkan resiko kebakaran hutan yang meluas di wilayah tersebut.
"Apa lagi di sini kami menangani 15 juta hektar lahan yang rentan terbakar dan tiga juta dari itu adalah lahan gambut," imbuh Gunawan.
Karena itu Kalteng kini menaikan status bahaya kebakaran hutan dari siaga dua ke siaga satu.
"Kami sudah menyiapkan personil, termasuk 16 regu manggala agni dan peralatan pemadam kebakaran," ujar Kholid Indarto kepala balai konservasi sumber daya kalteng yang hadir dalam kesempatan yang sama.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalteng juga akan bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional, terutama dalam penyediaan fasilitas pemadaman kebakaran.
"Tiap tahun BNPB menyediakan satu pesawat Cassa 212 untuk usaha pemadaman," ujar Gunawan.
Selain itu, tambah Gunawan, jika terjadi kebakaran hutan yang meluas sehingga termasuk dalam kategori bencana nasional maka semua usaha penanggulangan akan diambil alih BNPB.
sumber:http://www.beritasatu.com