Konsekuensinya, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, diminta mendata seluruh kerusakan dan kerugian yang timbul akibat banjir bandang tersebut.
“Data kerusakan dan kerugian yang dibuat harus maksimal, sehingga segera diketahui dampak banjir, baik kerusakan sawah, kehilangan ternak, kerusakan jembatan dan jalan dan lainnya,” ujar Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat rapat koordinasi penanggulangan banjir bandang yang dihadiri Direktur Darurat Bencana BNPB Harmensyah, seluruh pimpinan SKPD dan unsur Muspida, Rabu (25/7), di Gubernuran Sumbar.
Sementara itu, hari pertama bencana banjir bandang, manajemen Premier Basko Hotel memberikan bantuan kepada korban.
Bantuan logistik berupa mie instant dan air mineral diberikan kepada warga yang terkena dampak banjir, melalui Posko I Peduli Bencana Politeknik Negeri Padang, Rabu (25/7).
Bantuan itu langsung diberikan oleh putri owner Premier Basko Hotel, Basko Grand Mall dan Haluan Media Group H Basrizal Koto, yakni Rice Luxiana Basko kepada Direktur Politeknik Negeri Padang Aidil Zamri.
Saat menyerahkan bantuan, Rice Basko didampingi General Manager Premier Basko Hotel, Riza Villano, dan Pemimpin Redaksi Haluan Yon Erizon, serta Wakil Pimpinan Perusahaan Syafaruddin kepada ketua posko I peduli bencanan Politeknik Negeri Padang, Aidil Zamri.
Dalam kesempatan itu, Rice Luxiana mengatakan, walaupun bantuan yang diberikan itu hanya berupa mie instant dan air mineral. Namun, diharapkan akan bisa membantu warga yang menjadi korban banjir bandang, terutama korban yang tidak punya apa-apa lagi setelah harta benda mereka terbawa hanyut banjir.
“Kami memberikan bantuan itu dengan ikhlas. Walau tidak banyak, tapi kami harap cukup untuk memenuhi kebutuhan beberapa orang korban,” ujarnya.
Direktur Politeknik Negeri Padang, Aidil Zamri mengatakan, bantuan yang diberikan Premier Basko Hotel tersebut, adalah bantuan pertama yang diterima oleh Politeknik Negeri Padang. Aidil memastikan, bantuan itu pasti akan sangat besar artinya bagi korban banjir bandang.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan Premier Basko Hotel. Memang tidak diragukan lagi, sebagai putra Sumbar, Pak Basko sangat peduli kepada masyarakat yang benar-benar memerlukan bantuan,” ujarnya.
Terkait dengan penyebab banjir bandang, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sumbar Ali Musri mengatakan, intensitas hujan yang cukup tinggi membuat air di sepanjang sungai besar yang ada di Kota Padang meluap. Banjir terjadi juga disebabkan karena jarak yang cukup pendek antara hulu air di Bukit Barisan dengan laut.
Kondisi tersebut diperparah dengan jebolnya kantong-kantong air yang ada di atas bukit, sehingga sungai besar seperti Batang Kuranji, Gunung Pangilun dan Batu Busuk tidak mampu menahan debit air yang banyak akibat curah hujan yang tinggi.
“Kita akan melakukan invetarisasi terlebih dulu sungai-sungai yang mengalami kerusakan. Hasil inventarisir tersebut digunakan untuk langkah-langkah penanganan normalisasi lebih lanjut,” terangnya.
Untuk memenuhi kebutuhan korban banjir, menurut Wali Kota Padang Fauzi Bahar, pihaknya akan melakukan asesmen dengan membangun dapur umum. Ada empat lokasi yang akan digunakan sebagai dapur umum, yakni di Kecamatan Nanggalo melibatkan unsur Batalyon, di kawasan Limau Manih melibatkan unsur Brimobda Polda Sumbar, di Kecamatan Lubuk Begalung melibatkan unsur mariner dan di Kecamatan Pauh melibatkan Angkatan Udara (AU).
BNPB berjanji akan mengganti ternak warga yang mati akibat banjir. Selain itu juga dilaksanakan perbaikan terhadap jalan-jalan lingkungan yang rusak. Untuk penyediaan air bersih bagi korban banjir bandang, Pemko Padang juga menjamin penyalurannya melalui PDAM yang segera dioperasikan kembali mulai Kamis (26/7). Pemko Padang juga menyediakan tenda-tenda darurat bagi korban yang rumahnya hanyut serta perlengkapan logistik lainnya.
Data sementara akibat banjir, menurut Kepala BPBD Padang Dedi Henidal, korban banjir bandang mencapai 646 orang. Sementara rumah yang terendam mencapai 448 unit. Kerusakan lain yang ditimbulkan akibat banjir adalah terputusnya aliran sungai, terganggunya air bersih dan rusaknya jalan raya Kampus Unand sekitar 150 meter.
Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim mengungkapkan keprihatinannya atas musibah banjir bandang yang terjadi di saat umat Islam tengah menjalankan ibadah puasa. Untuk mengurangi beban masyarakat korban banjir, diserahkan bantuan berupa perlengkapan bayi, selimut, mie instan dan ikan kaleng yang nilainya mencapai Rp80 juta yang diterima Camat Lubuk Kilangan Andre Algamar.
"Kita berharap, masyarakat dapat bersabar menghadapi musibah ini. Dan untuk pemulihan pasca bencana, pemerintah bersama instansi terkait lainnya turut membantu,” katanya.
Camat Lubuk Kilangan, Andre Algamar mengatakan, sedikitnya ada 60 rumah yang disapu banjir bandang. Para penghuninya kini mengungsi ke rumah sanak saudaranya. Ditanya soal penyebab banjir, menurut Andre, petang itu curah hujan memang cukup tinggi.
Tetapi untuk menduga kemungkinan lain seperti aktivitas ilegal loging di hulu sungai, maka perlu dilakukan penelusurannya. Namun menurut penduduk setempat, air bah yang menerjang berasal dari air terjun Sarasah di Bukit Tanabu.
Meski demikian, kata Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim, penyebab banjir ini perlu ditelusuri. Sungai-sungai yang meluap harus segera dinormalisasi. Sebab banjir membawa cukup banyak sedimen lumpur yang menyebabkan pendangkalan sungai.
Yang pasti, air hujan yang turun di hulu tidak mampu diserap tanah sehingga airnya tumpah seluruhnya ke sungai. Namun apa yang menjadi penyebabnya, bisa saja praktek ilegal logging maupun penambangan pasir dan batu di sungai yang tidak sesuai ketentuan.
“Bila kita lihat yang terjadi saat ini adalah saat hujan turun, airnya tidak mampu diserap tanah. Penyebabnya bila ilegal logging dan bisa pula rusaknya hulu sungai akibat penambangan pasir dan batu,” ujar Muslim.