Jakarta, Banjir bandang yang terjadi di Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat pada Selasa (24/7) menyebabkan 1.003 unit rumah penduduk mengalami kerusakan. Nilai kerugiannya diperkirakan mencapai Rp 40 miliar.
Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo mengatakan, dari 1.003 unit rumah tersebut, 190 unit rumah rusak berat, 332 rumah rusak sedang, dan 481 rumah rusak ringan.
"Dua orang luka ringan. Sebanyak 3.636 jiwa mengungsi. Selain itu terdapat bangunan rusak berat yaitu sekolah 2 unit, puskesmas 1 unit, rumah ibadah 11 unit, dan saluran irigasi 11 unit. Kerusakan lain adalah jalan dan jembatan," kata Sutopo dalam rilis kepada detikcom, Jumat (27/7/2012).
Dampak bencana tersebar di 24 keluruhan dari 6 kecamatan di Kota Padang. Enam kecamatan yang terdapak banjir tersebut adalah: Kecamatan Pauh (4 kelurahan), Kec. Lubuk Begalung (5 kel), Kec. Nanggalo (4 kel), Kec Lubuk Kilangan (5 kel), Kec Kuranji (4 kel), Kec Bungus Teluk Kabung, dan Kec. Padang Timur. Kerusakan terparah terjadi di Kec. Pauh dimana 64 rumah rusak berat, 48 rumah rusak sedang, dan 17 rusak ringan.
Berdasarkan rapat koordinasi pada Rabu (25/7), BPBD Sumatera Barat dan BNPB bersama dinas terkait telah merekapitulasi data kerusakan dan taksiran kerugian dampak dari bencana banjir bandang. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 40,66 milyar rupiah.
"Kerugian rumah dan fasilitas umum mencapai Rp 11,37 milyar, sedangkan kerugian jembatan dan jalan mencapai Rp 17,6 milyar," sambungnya.
Gubernur Sumatera Barat telah mengeluarkan surat keputusan terkait pelaksanaan tanggap darurat bencana alam banjir ini selama 30 hari terhitung sejak ditetapkan. Penanganan darurat masih dilaksanakan oleh BPBD Sumatera Barat dan BPBD Kota Padang beserta unsur lainnya seperti TNI, Polri, Dinas Kesehatan, Dinas PU, Tagana, PMI dan masyarakat lainnya.