Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, kerugian akibat banjir bandang di Padang yang terjadi Selasa, (247/7) diperkirakan sebesar Rp 40,66 milyar.
Angka tersebut diperoleh setelah BNPB menghitung berbagai kerusakan akibat banjir yang merusak 1.003 unit rumah penduduk mengalami kerusakan, di mana 190 unit rumah rusak berat, 332 rumah rusak sedang, dan 481 rumah rusak ringan, 4 unit rumah ibadah rusak ringan, dan 6 titik jalan rusak berat. Dua orang luka ringan dan sebanyak 3.863 jiwa mengungsi.
Selain itu, terdapat bangunan rusak berat, yaitu 2 unit sekolah, 1 Puskesmas, 11 rumah ibadah, 5 jembatan rusak berat, 1 jembatan rusak sedang, dan 11 saluran irigasi.
Dampak bencana tersebar di 24 keluruhan dari 6 kecamatan di Kota Padang. Enam kecamatan yang terdapak banjir tersebut adalah: Kecamatan Pauh (4 kelurahan), Kecamatan Lubuk Begalung (5 kelurahan), Kecamatan Nanggalo (4 kelelurahan), Kecamatan Lubuk Kilangan (5 kelurahan), Kecamatan Kuranji (4 kelurahan), Kecamatan Bungus Teluk Kabung, dan Kecamatan Padang Timur.
Kerusakan terparah terjadi di Kecamatan Pauh, dimana 64 rumah rusak berat, 48 rumah rusak sedang, dan 17 rusak ringan. Berdasarkan rapat koordinasi, Rabu, (25/7), BPBD Sumatera Barat dan BNPB bersama dinas terkait telah merekapitulasi data kerusakan dan taksiran kerugian dampak bencana banjir bandang, total kerugian diperkirakan mencapai Rp 40,66 milyar.
Kerugian rumah dan fasilitas umum mencapai Rp 11,37 milyar, sedangkan kerugian jembatan dan jalan mencapai Rp 17,6 milyar. Gubernur Sumatera Barat telah mengeluarkan surat keputusan terkait pelaksanaan tanggap darurat bencana alam banjir ini selama 30 hari, terhitung sejak ditetapkan.
Penanganan darurat masih dilaksanakan oleh BPBD Sumatera Barat dan BPBD Kota Padang beserta unsur lainnya, seperti TNI, Polri, Dinas Kesehatan, Dinas PU, Tagana, PMI dan masyarakat lainnya.
BNPB telah memberikan dana siap pakai Rp 300 juta untuk operasional darurat ke BPBD Sumbar. Logistik telah diberikan ke BPBD provinsi sebanyak 500 paket makanan siap saji dan 750 selimut.
BPBD Kota Padang telah melakukan pegerahan sumber daya manusia yang berasal dari BPBD Kota Padang 15 orang, TNI (75), Polri (30), Pramuka (30), KSB (19), pegawai kecamatan dan kelurahan (69), petugas Damkar (30), dan Pemkab Agam (39).
Selain itu, BPBD Kota Padang telah melakukan pendistribusian bantuan dari PT Pegadaian, PT Jasa Raharja, dan PT Askes melalui Posko Utama Kecamatan Pauh, Nanggalo, dan Bungus Teluk Kabung. Sedangkan Dinsos dan Tenaga Kerja Kota Padang melakukan penyiapan stock bahan makanan mentah. PDAM Kota Padang melakukan inventarisasi kerusakan jaringan air bersih. Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Kota Padang melakukan inventarisasi kerusakan sarana parsarana pertanian.
"BPBD provinsi telah mengerahkan 3 unit mobil water treatment untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Pemda Kabupaten Agam dan Solok Selatan memberikan bantuan 50 juta. Pendataan dan penanganan darurat masih dilakukan saat ini," pungkasnya.