JAKARTA - Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan menyerukan agar masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan terhadap kebakaran lahan, khususnya di kawasan hutan, karena musim kemarau lebih panjang dan lebih panas.
Menhut juga meminta agar perusahaan yang memanfaatkan sumber daya di lahan hutan untuk membantu upaya pencegahan kebakaran. "Yang penting jangan main api," kata Menhut usai acara pelantikan pejabat eselon II Kementerian Kehutanan di Jakarta, Rabu (29/8).Penjelasan Menhut ini juga terkait adanya upaya penangkapan seekor orangutan di Kalimantan Barat yang dilakukan dengan cara membakar kebun. "Tidak tepat kalau mau menangkap orangutan harus dengan cara membakar lahan," katanya.Sebelumnya, Zulkifli Hasan mengungkapkan, banyak kebiasaan masyarakat pada musim kemarau mesti ditinggalkan, termasuk di antaranya membakar sisa tanaman saat melakukan pembersihan lahan untuk kebutuhan pertanian dan perkebunan."Di musim penghujan, kebiasaan itu kerap dilakukan dan tidak terlalu menjadi masalah, tetapi di musim kemarau seperti sekarang bisa menimbulkan kebakaran," tuturnya.Berdasarkan data, sekitar 80 persen kebakaran terjadi di luar kawasan hutan dan hanya 20 persen berada di kawasan hutan yang merupakan binaan Kemenhut. Untuk mencegah kebakaran, Kemenhut mengandalkan pasukan manggala agni yang diperlengkapi dengan peralatan modern.Meski demikian, tetap diperlukan dukungan dari masyarakat luas, termasuk perusahaan pengelola lahan, untuk mencegah kebakaran lahan. "Kalau sudah kebakaran, akan susah untuk mengatasinya. Oleh sebab itu, upaya pencegahan harus dikedepankan," katanya.Sementara itu, Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kemenhut Darori menambahkan, secara umum perusahaan pengelola hutan, seperti pemilik izin hak pengelolaan hutan (HPH) dan hutan tanaman industri (HTI) lebih siap melakukan pencegahan kebakaran hutan. Begitu juga perusahaan perkebunan yang biasanya lahannya tidak jauh dari kawasan hutan."Perusahaan pengelola HTI umumnya sudah memiliki perlengkapan yang sangat baik untuk pencegahan kebakaran di hutan. Kami harap hal serupa bisa ditiru perusahaan perkebunan," katanya.Seperti diketahui, belakangan ini terjadi di kawasan hutan di pegunungan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan daerah lainnya. (Joko Sriyono)