BANDAR LAMPUNG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung menyatakan, status Gunung Anak Krakatau (GAK) hingga pagi ini masih waspada.
Masih ada semburan debu dari GAK, namun hanya level kecil. Menurut data yang dihimpun pada 1-2 September hingga pukul 12.00 WIB kemarin, telah terjadi 79 kali gempa vulkanik dangkal, 15 kali gempa hembusan kecil, dan 20 kali gempa tremor.
"Saat ini BMKG masih terus memantau perkembangan Gunung Anak Krakatau," ujar Nurhada, Kasi Observasi dan Informasi BMKG Lampung kepada Tribun, Senin (3/9/2012).
Sementara, abu dari aktivitas vulkanis GAK semalam, juga dirasakan warga Kabupaten Pesawaran, hingga Senin pukul 07.30 WIB. Abu terutama dirasakan di Kecamatan Padangcermin dan sekitarnya.
"Tadi pagi naik motor, masih terasa kelilipan," kata Jhony Cornie, anggota DPRD Pesawaran asal Padangcermin.
Namun, lanjutnya, pada pukul 09.00 WIB, debu sudah tidak terasa lagi di mata. Meski begitu, debu vulkanik masih menempel di lantai teras, tipis.
Yudi, warga Sukaraja, Kecamatan Gedongtataan, Pesawaran, juga melihat adanya perbedaan debu di lantai teras rumahnya.
"Debunya tipis, seperti debu kemarau biasanya, tapi terlihat lebih hitam," ungkapnya.
Selain itu, jelas Yudi, debu GAK terlihat lebih kasar.