Hal ini diungkapkan Kepala Pusat Vulkanolonogi dan Mitigasi Benacana Geologi (PVMG) Surono, Ahad (14/10), usai menjadi pembicara dalam seminar lingkungan di Surabaya, Jawa Timur.
Menurut Surono, peralatan yang dipasang di seluruh gunung api untuk mengukur gempa letusan gubung berapi dinilai sudah banyak yang kadaluwarsa.
Pergantian peralatan itu akan dilakukan di seluruh gunung api Indonesia mulai Aceh sampai Papua, termasuk di Gunung Bromo, Kawah Ijen, dan Gunung Semeru.
Untuk melakukan pergantian, PVMG menyiapkan 100 peralatan. Namun, kini tinggal 30 alat karena sisanya dipergunakan untuk mengganti yang rusak atau dicuri orang.
Peralatan baru ini menjamin validitas akurasi karena mengunakan teknologi paling modern. Alat tersebut didatangkan dari Amerika Serikat.
Meski demikian, Indonesia hanya membeli teori pembuatan karena rancang bangunnya dilakukan di Tanah Air sehingga harganya lebih murah.
Alat tersebut berharga Rp200 juta, namun karena ada kerjasama dengan perusahaan pembuatan dan dijamin tidak akan dijual, maka harganya bisa lebih murah.
Namun, Surono mengatakan, tidak semua teknologi dalam alat tersebut diterapkan karena masih ada peralatan lama yang dibutuhkan.
15 Oct2012