Yogyakarta - hari kedua, Selasa (23/10)konferensi the 5th AMCDRR semakin menarik untuk diikuti. Salah satu bahasan lokal yang menarik perhatian dalam sesi ‘Urban Health Emergency Management’ ialah Persiapan Kegawatdaruratan dan Bencana di Yogyakarta. Pembahasan ini mengarah pada apa saja yang harus dipersiapkan dan siapa saja yang harus mempersiapkan diri ketika terjadi bencana. Materi ini disampaikan oleh Sarminto, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta.
Kantor Kesehatan Provinsi Yogyakarta dalam mempersiapkan diri menghadapi bencana melakukan beberapa koordinasi dengan :
- Tim Respon Cepat yang meliputi Dinas Kesehatan Provinsi, RS dan PMI.
- Pusat Bantuan Kesehatan Darurat, ini merupakan kolaborasi antara Asosiasi RS (PERSI) dan PMI serta disusun secara legal oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi.
Selain itu, Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi telah menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) tersendiri, yaitu :
- SOP Manajemen Bencana di Yogyakarta
- SOP Manajemen Kegawatdaruratan
- Manajemen Kegawatdaruratan : kolaborasi forum Direktur RS dalam Pelayanan Kegawatdaruratan sebelum dan saat penanganan.
- Pusat Bantuan Kesehatan : Asosiasi RS dan PMI
Sejalan dengan Program Kesehatan Nasional tentang Safe Hospital, saat ini telah terbentuk empat RS yang menerapkan Hospital Disaster Plan (HDP) antara lain :
- RS Sardjito
- RS Jogja
- RSUD Panembahan Senopati, dan
- PKU Muhammadiyah Bantul.
Pengalaman kebencanaan yang dilakukan di Yogyakarta saat Gempa Juni 2006, diantaranya :
* 0-7 bulan pertama : respon yang menjadi prioritas mengurangi angka kematian, mengevakuasi kaum difabel secepat mungkin, manajemen korban, menyediakan layanan yang cepat dan tepat.
* Rehabilitasi sampai tiga bulan awal : rehabilitasi kesehatan, rehabilitasi psikologis, memperbaiki nutrisi warga, imunisasi dan rehabilitasi lingkungan.
Hal-hal yang dikembangkan untuk menghadapi bencana :
- Pelatihan manajemen bencana
- Sistem Penanggulangan Gawat Terpadu (SPGT) diaktifkan terus
- Program butrisi yang berkelanjutan
- Ketahanan terhadap penyakit
- Kesehatan lingkungan
- Promosi kesehatan
- Manajemen logistik kesehatan
- Manajemen Informasi Kesehatan yang tahan terhadap penyakit
- Membangun sekretariat Manajemen bencana
Selain itu, terakhir Yogyakarta sempat mengalami erupsi Merapi pada 2010 dan karena telah memiliki beberapa persiapan di atas, maka pemerintah dan warga sudah siap menghadapi bencana tersebut. Letak geografis Yogyakarta yang memungkinkan bencana terjadi membuat pemerintah dan warga belajar dari alam dan pengalaman (Wid).