WONOGIRI - Untuk mengatasi bencana banjir di wilayah Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, perlu dilakukan langkah permanen dengan cara menormalisasi alur sungai.
Tanpa normalisasi alur sungai, bencana banjir tahunan itu akan terulang terus-menerus sebagaimana terjadi sekarang ini.
Demikian pendapat Anggota Komisi C DPRD Wonogiri, Bambang Sardiyanto, menyikapi kemunculan bencana banjir di Kecamatan Selogiri.
''Kalau tidak ada normalisasi, setiap musim penghujan pasti akan terjadi banjir seperti ini,'' tegasnya.
Anggota Dewan yang bermukim di Kecamatan Selogiri ini, menyatakan, pemicu banjir karena alur sungai dangkal dan menyempit. Pendangkalan terjadi, karena sedimentasi (pengendapan) lumpur akibat erosi dari hulu.
''Disamping dangkal, sungai itu alurnya makin menyempit,'' ujar Bambang Sadriyanto.
Penyempitan alur sungai, terjadi berkaitan dengan aktivitas warga yang melakukan kegiatan pertanian. Dicontohkan, demi menciptakan irigasi di musim kemarau, petani melalui inisiatifnya sendiri, kemudian membendung sungai, demi pamrih untuk mengalirkan airnya ke lahan garapannya.
Dengan kegiatan para petani dalam memperlakukan sungai tersebut, telah berdampak pada penyempitan alur. Di sisi lain, sedimentasi lumpur dari hulu juga mendangkalkan sungai. Sehingga daya tampung air ketika turun hujan di musim rendengan, tidak sepenuhnya mampu ditampung di alur sungai.
Akibatnya, air meluap menjadi bencana banjir yang menggenangi persawahan, kolam rakyat dan pemukiman warga. Seperti pernah diberitakan, bencana banjir merendam 62 rumah warga di Dusun Gempeng Desa Jaten dan di Dusun Nanggan Desa Gementar Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.
Camat Selogiri, Drs Bambang Haryanto MM, menyatakan, banjir juga menggenangi sekitar 100 hektare (Ha) tanaman padi sawah usia 3 sampai 4 minggu, dan menghanyutkan 56.500 ekor ikan gurameh, nila dan lele, yang dibudidayakan di kolam
rakyat.
Bencana banjir Selogiri ini, terjadi karena meluapnya sungai Tekaran dan sungai Krisak. Kedua sungai ini bermuara ke Sungai Bengawan Solo, setelah melewati Desa Gemantar dan Desa Jaten. Kata Anggota Dewan, Bambang Sadriyanto, bila tidak dilakukan normalisasi pada dua sungai tersebut, potensi bencana banjir akan terus terjadi manakala turun hujan deras yang berkepanjangan.
Terkait ini, sebagai wakil rakyat, Bambang Sadriyanto, mendesak agar Bupati Wonogiri dan instansi terkait, segera menyikapinya untuk mengambil langkah permanen dan mencari solusi, sebagai kiat penanggulangan bencana banjir Selogiri.
''Yakni dengan menormalisasi kedua sungai tersebut,'' ujar Bambang.