Yogyakarta: Saat ini di DI Yogyakarta dan sekitarnya seharusnya sedang mengalami puncak musim hujan. Namun, akibat gangguan cuaca jangka pendek, daerah itu jarang diguyur hujan dan tidak merata.
"Minggu kemarin ada gangguan cuaca jangka pendek berupa perubahan pola angin di Barat Indonesia," ujarnya Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG DIY, Tony Agus Wijaya, Senin (11/2).
Akibatnya, angin Monsun Asia melemah dan uap air yang ada berkurang.
Ia menginformasikan, gangguan cuaca jangka pendek tersebut akan lebih kecil pada minggu ini dan cuaca akan kembali normal. Saat ini, imbuhnya, di DI Yogyakarta masih memasuki musim hujan dengan curah hujan di atas 100 mm perdasarian. Curah hujan akan perlahan-lahan menurun sampai bulan April mendatang, yang berkisar di bawah 50 mm perdasarian.
Walau keadaan cuaca diperkirakan akan kembali normal, ia tetap berpesan agar masyarakat waspada terhadap angin kencang. Pasalnya, beberapa hari ini tidak terjadi hujan, jeda hujan, sehingga berpotensi angin kencang di daerah-daerah tertentu.
Ia menjelaskan, kecepatan angin di darat saat ini dan ke depan dperkirakan masih sedang, yaitu 0-30kilometer per jam. Namun, apabila terjadi angin kencang, kecepatan angin bisa mencapai 60 kilometer perjam.