"Gubernur juga meminta untuk terus dilakukan monitoring perkembangan daerah rawan bencana di Manado dan sekitarnya," ujar Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik, Michael Umbas, Minggu (17/2/2013) malam.
Gubernur juga telah menyiapkan langkah-langkah penanggulangan bencana, yang dikoordinir oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulut. "Sarundajang terus memonitor dari jam ke jam proses tanggap darurat dan memastikan upaya penyelamatan serta evakuasi menjadi prioritas utama," kata Umbas.
Hingga malam ini seluruh unsur telah bekerja, baik dari Dinas PU yang telah menggerahkan alat berat, BPBD yang telah mendirikan tenda dan posko bantuan serta evakuasi, dinas kesehatan juga telah melakukan penanganan korban.
Begitu pula Dinas Sosial yang telah turun memberikan bantuan serta taruna siaga bencana (Tagana), yang juga dimobiliasi di semua titik bencana. Langkah konsolidasi akan dilaksanakan pada Senin (18/2/2013) pagi dengan memerintahkan seluruh jajaran Pemprov untuk mengikuti siaga bencana pukul 08.00 Wita.
"Kondisi bencana juga telah dilaporkan ke BNPB RI dan rencananya tim kaji cepat bencana nasional (TKCBN) besok akan tiba di Manado," tambah Umbas.
Diberitakan sebelumnya, Manado dan sekitarnya dikepung banjir dan tanah longsor. Hingga Minggu malam tercatat sudah 14 warga yang menjadi korban. Ribuan rumah di tujuh kecamatan, terendam banjir dan ribuan warga harus diungsikan ke tempat aman.
sumber: http://regional.kompas.com