Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjelaskan setiap negara harus memiliki langkah-langkah pencegahan dan penanganan bencana sehingga kerusakan akibat bencana dapat dikurangi dampaknya dan tidak menggagalkan upaya pembangunan.
"Bencana alam dapat menghancurkan capaian pembangunan. Upaya untuk mengelola resiko bencana memerlukan kerjasama lintas sektoral seperti pembangunan infrastruktur, masalah air, kesehatan dan juga pendidikan," kata Presiden saat membuka pertemuan konsultasi bidang penanganan bencana yang diselenggarakan oleh UNDP dan Komite Nasional Post 2015 Development Agenda di Istana Negara Jakarta, Selasa (19/2/2013) pagi.
Oleh karena itu, kata Presiden, sangat tepat bila upaya-upaya penanganan bencana terkait langsung dengan upaya untuk pembangunan berkelanjutan yang menjadi salah satu fokus pembahasan Komite Panel Tinggi PBB program PascaMDG`s sebagai upaya melanjutkan program MDG`s yang berakhir pada 2015 mendatang.
"Panel percaya bahwa bencana alam dan krisis lainnya dapat mendorong jutaan orang kembali miskin. Karena itu panel menggarisbawahi perlunya capaian MDG`s dijaga dan tidak kembali ke kondisi sebelumnya karena bencana alam atau perubahan iklim," tegas Presiden.
Kepala Negara mengatakan, belajar dari pengalaman nasional, maka Indonesia memasukkan agenda pencegahan dan penanganan bencana dalam agenda pembangunan nasional.
"Saya percaya kemampuan menghadapi bencana harus dibangun sebagai salah satu pilar untuk adanya kesejahteraan yang merata dan berkelanjutan," tegasnya.
Presiden mengatakan tanpa adanya ketahanan menghadapi bencana maka implementasi agenda pembangunan pasca 2015 akan menemui hambatan mengingat potensi bencana dimiliki oleh semua negara tanpa memandang negara maju atau negara berkembang.
"Belajar dari pengalaman tsunami di Aceh dan Nias pada 2004 serta gempa Yogyakarta pada 2006, Indonesia terus mendorong pencapaian ketahanan nasional dan lokal menghadapi bencana," tegasnya.
Hadir juga dalam pertemuan itu Asisten Sekretaris Jenderal PBB dan Direktur UNDP untuk konflik dan penanganan bencana Jordan Ryan.
Sejumlah menteri yang hadir antara lain Menlu Marty Natalegawa, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menkes Nafsiah Mboi, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Kepala BNPB Syamsul Maarif.