Jayapura - Curah hujan terus-menerus menyebabkan tanah longsor, sehinggan lima gereja GIDI hancur, ratusan rumah tertimbun tanah di Distrik Umage yang dihuni 6.000 jiwa dan Distrik Gundage 3.000 jiwa. Kedua distrik itu terletak di Kabupaten Tolikara, tepatnya di bawah tebing-tebing gunung. Ini
Hal tersebut disampaikan Gubernur Papua terpilih, Lukas Enembe, seusai berkunjung ke daerah tersebut, Rabu (20/3) dengan menggunakan helikopter.
"Akses jalan juga tertutup. Kami melihat masyarakat melambai-lambaikan bendera merah-putih meminta pertolongan. Longsor ini sudah berlangsung sejak 7 Maret," ujarnya kepada wartawan di Sentani, Rabu (20/3) sore. Lukas ditemani Ketua Sinode GIDI, Pendeta Lipius Biniluk dan Bupati Tolikara, Usman Wanimbo
Dikatakan, kedua distrik tersebut hanya bisa dijangkau dengan helikopter. Alat tranportasi tersebut juga telah mengevakuasi korban luka. "Kami telah memberikan bantuan Rp 200 juta yang diberikan kepada pemuka agama di situ. Ini akan menjadi prioritas saya seusai dilantik nanti sebagai gubernur Papua," katanya.
Bupati Tolikara, Usman Wanimbo mengaku curah hujan di Tolikara sangat tinggi. Pihaknya telah membentuk tim pemulihan bencana dan telah mengirim tim ke lokasi bencana.
“Kami menyiapkan dana Rp 2 miliar untuk memenuhi kebutuhan ribuan warga untuk sementara waktu,”ujarnya.
Menurutnya, bencana longsor yang terjadi sangat luar biasa dan tercatat paling parah. "Akses jalan tertutup dan masyarakat hanya bertahan di tengah-tengah lereng gunung. Droping barang hanya melalui helikopter.
sumber: beritasatu.com