Mandailing Natal - Bencana banjir bandang melanda Kecamatan Panyambungan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, pada Minggu 28 April 18.30 Wib. Banjir terjadi setelah Sungai Aek Mata dan Aek Ranto meluap dan menyebabkan 12 desa langsung terkena dampaknya.
12 Desa yang terkena bencana adalah Desa Panyabungan 3, Desa Pasar Hilir, Desa Panyambungan 1, Desa Kayujati, Desa Sigalapang Julu, Desa Kampung Padang, Desa Panyambungan Julu, Desa Payambungan Tonga, Desa Payambungan Jae, Desa Adian Jior, Desa Gunung Manaon, dan Desa Pagaran Tonga.
Tayangan Liputan 6 SCTV, Selasa (30/4/2013), memberitakan, warga Kota Panyabungan, panik setelah debit air Sungai Aek Mata itu kembali meningkat pada Senin 30 April sore. Warga pun bergegas menyelamatkan harta benda dan sebagian memilih mengungsi ke tempat aman.
Untuk mengantisipasi air masuk ke pemukiman warga, pintu air yang ada di Sungai Aek Mata pun berusaha dijebol warga. Warga juga sempat diminta mengosongkan rumah dan mengungsi ke tempat lebih aman karena air sungai sudah mulai memasuki permukiman.
Akibat banyaknya warga yang ingin mengungsi, sejumlah jalan di Kota Panyabungan dilanda kemacetan. Terlebih banyak warga yang ingin memantau kondisi sungai. Menjelang malam, ketinggian air sungai berangsur menurun. Sebagai antisipasi, warga tidak diperbolehkan menempati rumah yang berada di pinggir sungai.
Wilayah di Mandailing Natal beberapa kali telah terjadi banjir bandang seperti pada 14 Februari 2013 lalu yang menyebabkan jatuh korban jiwa dan kerusakan rumah serta infrastruktur. Kondisi topografi yang pegunungan, rumah yang berada di bantaran sungai dan kerusakan daerah aliran sungai menjadi salah satu faktor rentannya daerah tersebut terjadi banjir bandang.