PRAHA — Ribuan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan setidaknya sembilan orang tewas akibat banjir meluas di Eropa, Senin (3/6/2013). Ketinggian banjir di kawasan Eropa Tengah yang mencakup Ceko, Jerman, Austria, dan Swiss disebut sudah melebihi kondisi banjir besar pada 2002.
Salah satu kawasan yang terendam adalah kawasan bersejarah ibu kota Ceko, Praha. Toko-toko dan sekolah ditutup. Jalan dan transportasi kereta api terganggu di Ceko, Austria, dan Jerman, menyusul hujan lebat dalam beberapa hari terakhir. Banjir menyebabkan kekacauan di kebun binatang Praha sehingga sekitar 1.000 hewan dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi setelah Sungai Vltava meluap Minggu (2/6/2013) malam.
Petugas kebun binatang menenangkan harimau dan binatang besar lainnya dalam operasi yang dramatis malam itu. "Ini adalah perasaan yang mengerikan untuk mengalami semua ini lagi," kata Petr Velensky, spesialis reptil kebun binatang, seperti dikutip AFP. Petr merujuk peristiwa mengerikan pada 2002 ketika banyak binatang harus tenggelam dalam banjir besar saat itu.
Petugas penyelamat Ceko masih terus mencari empat orang yang diduga tewas dalam banjir kali ini. Hujan deras telah memicu kenangan mengerikan dari banjir pada 2002 yang menewaskan puluhan orang di kawasan Eropa ini dengan 17 di antaranya adalah warga Ceko.
Pemerintah Ceko mengumumkan keadaan darurat Minggu (2/6/2013), mengerahkan 2.000 tentara sebagai pasukan penyelamat dan lebih dari 7.000 orang telah diungsikan. Sebuah rumah telah runtuh dan menewaskan dua orang di Praha, sementara aliran listrik telah dipadamkan sebagai upaya pencegahan bahaya hubungan arus pendek. Tiga orang dilaporkan tenggelam di sungai atau saluran air di negeri ini.
"Anda menyadari di sini apa yang alam dapat dilakukan. Bagaimana tidak berdaya kita sebenarnya walaupun memiliki semua teknologi kami," kata Praha Helena Holubova, seorang pensiunan, saat menonton kenaikan air dari jembatan di atas Sungai Vltava di pusat kota Praha. Jembatan Charles ini dibangun di Praha pada abad ke-14 dan sekarang sebuah alat pengeruk bekerja sepanjang Senin untuk menghilangkan sampah yang menumpuk di sekitar struktur jembatan.
Nikol Voborilova, seorang pekerja di sebuah restoran tepi sungai di Praha, mengatakan kepada AFP, "Kami tutup untuk saat ini, kami sudah memindahkan peralatan keluar karena tempat kami sudah terendam 30-40 sentimeter." Diperkirakan, banjir akan mencapai puncak ketinggiannya, Selasa (4/6/2013). Tak hanya dicekam pemadaman listrik, warga juga dibayangi pohon-pohon yang bertumbangan mengancam lalu lintas kereta api di wilayah barat Ceko.
Banjir Jerman dan Austria
Banjir juga melanda Jerman, Austria, dan Swiss. Dua orang dilaporkan tewas di Austria dan satu orang lain meninggal di Swiss. "Kami sedang syok. Kami harus meninggalkan rumah dalam sekejap mata," kata seorang wanita di Dresden, kota di bagian timur Jerman, yang pada 2002 juga mengalami kerusakan parah akibat banjir.
Dikutip dari saluran NTV, perempuan itu dan bayinya menghabiskan malam di pusat komunitas, seperti halnya ribuan warga lain yang dievakuasi dari wilayah timur Saxony. Upaya penyelamatan oleh polisi dan tentara terhambat oleh pemadaman listrik.
Sekitar 2.500 orang diungsikan dari Grimma, dekat Leipzig, yang terendam banjir besar. Dua orang dilaporkan hilang di Jerman. Kanselir Jerman Angela Merkel dijadwalkan mengunjungi daerah yang dilanda banjir, Selasa (4/6/2013).
Di Austria, ratusan warga dievakuasi karena tanah longsor mengancam rumah mereka. Sebagian besar warga yang diungsikan adalah penduduk kawasan barat dan utara Kota Salzburg. Pihak berwenang di Austria memperingatkan bahwa ketinggian air Sungai Danube dan Inn bisa melampaui situasi pada banjir besar 2002 yang saat itu menimbulkan kerugian 7,5 miliar euro, setara 9,8 miliar dollar AS atau Rp 98 triliun.
Hingga Senin (3/6/2013) malam waktu setempat, ketinggian air Sungai Donau, Inn, dan Ilz, yang ketiganya bermuara di kota Passau, Jerman, telah melampaui catatan ketinggian air pada 2002 dan 1954. "Banyak orang yang sudah menghadapi banjir besar pada 2002 menolak untuk meninggalkan rumah mereka," kata Wali Kota Passau Juergen Duppen seperti dikutip saluran TV Jerman
sumber: kompas.com