Sampang - Banjir akibat luapan sungai Kalikemuning di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, yang terjadi sejak Selasa (11/6) kian meluas dan genangan air semakin tinggi.
Pada Rabu (12/6) pagi, genangan banjir mulai memasuki Jalan Semeru yang terletak sekitar satu kilometer dari Monumen Kota Sampang.
Pada Selasa (11/6), genangan banjir di kota itu hanya di sekitar Monumen Kota Sampang dengan ketinggian antara 20 hingga 30 cm.
"Di depan rumah saya sudah tergenang banjir pagi ini. Padahal jaraknya jauh dari Monumen Kota Sampang dan sulit kena banjir, karena lokasinya tinggi," kata Sally Nawali, warga setempat.
Banjir mulai melanda Kota Sampang sejak Selasa (11/6) sore, setelah sebelumnya hujan deras mengguyur wilayah itu selama dua hari berturut-turut.
Selain menggenangi rumah-rumah warga, banjir juga merendam sejumlah lembaga pendidikan, sehingga kegiatan belajar di lembaga itu praktis lumpuh.
Sejumlah lembaga pendidikan di Kabupaten Sampang yang kini terpaksa diliburkan karena sekolahnya terendam banjir ialah SD Negeri Gunung Madda 3, SD Negeri Rongtengah 1 dan 2, SMP Negeri 6, SD Negeri Dalpenang, dan sekolah dasar luar biasa (SDLB).
Saat ini, ketinggian air di tengah kota mencapai 1,5 meter seperti di Jalan Melati dan di Jalan Syuhada.
"Kalau yang dekat sungai jelas akan lebih tinggi lagi. Wong di kota saja sudah 1,5 meter seperti ini," imbuh Sally.
Selain di Sampang, banjir juga terjadi di tiga kecamatan di Kabupaten Pamekasan, yakni Kecamatan Kota, Pademawu, dan Larangan. Hanya saja banjir yang terjadi di Kecamatan Larangan tidak menggenangi perkampungan warga sebagaimana di Kecamatan Kota dan Kecamatan Pademawu.
Di Pamekasan, Pemkab telah mendirikan tenda pengungsian yang ditempatkan di lapangan Eks PJKA di Jalan Trunojoyo Pamekasan
sumber: http://www.metrotvnews.com