JAKARTA - Kekhawatiran munculnya bencana alam terkait dugaan gunung api aktif di bawah laut Bengkulu, masih harus diteliti lebih dalam. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan terus melakukan penelitian, seperti pengambilan sampel batuan dan meneliti temperatur air di sekitar bawah laut Bengkulu.
Deputi Kepala BPPT bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam, Ridwan Djamaludin menjelaskan, penemuan gunung api aktif yang masih menjadi dugaan ini masih harus diteliti lebih dalam. kabarnya, temuan ini berdasarkan data yang diperoleh pada 2009, kemudian pertama kali dilakukan riset pemetaan dasar laut pada Oktober 2010.
Menggunakan kapal Barunajaya 3 pada Oktober 2010, peneliti menangkap gambar tonjolan yang diduga merupakan gunung api. Menurut Ridwan, sebelum dugaan gunung api ini muncul, kapal memiliki misi untuk menangkap gambaran permukaan bumi dasar laut di kedalaman 4 sampai 5 ribu meter.
"Survei ini bukan memetakan gunung laut, tetapi geologi gempa disekitar (kawasan) itu," kata Ridwan. Pemetaan dinamakan Bathymetric Mapping, yang dilakukan peneliti LIPI, BPPT serta kerjasama dengan peneliti Prancis.
Guna memastikan benar tidaknya gunung api itu, apakah aktif atau tidak, maka BPPT telah melakukan pemetaan dasar laut dengan visualisasi 3D lebih mendalam dengan menggunakan kapal Barunajaya 4.
"Gunung tidak hanya ada di darat tetapi juga di laut. Gunung tidak berkonotasi gunung api aktif. Ada gunung yang bukan gunung api, dia dibentuk oleh proses tektonik," jelas Ridwan.
Ia mengatakan, secara umum, bentuk gunung api memiliki tonjolan, ada juga yang memanjang. Perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah bentuk tonjolan ini merupakan gunung api aktif.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bentuk 3D dari dugaan gunung api laut ini terlihat dengan kedalaman dasar 5000 meter dan puncaknya 1300 meter di bawah permukaan laut. "Kita enggak dapat data yang mengindikasikan gunung aktif," tuturnya.
Menurutnya, tanda-tanda gunung aktif itu akan menyebabkan suhu lingkungan yang tinggi. "Tidak ada indikasi itu. Tidak ada tanda temperatur tinggi. Kita konfirmasi ada bentuk (gunung itu) di barat Bengkulu, kedalaman 5000 meter, puncaknya 1300 meter (di bawah permukaan laut). Kita enggak sebut ini gunung api aktif," jelasnya.