BANDUNG — Terhitung empat hari sejak Sabtu (5/10/2013) hingga Selasa (8/10/2013) pagi ini, Gunung Tangkuban Parahu yang berlokasi di perbatasan antara Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat telah meletus kecil dengan tipe letusan freatik sebanyak sembilan kali.
Kendati demikian, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status Waspada (level II) dan belum memutuskan untuk menetapkan status yang lebih menjadi Siaga (level II).
"Aktivitasnya belum sampai keluar kawah. Jadi, kita belum bisa menaikkan status," kata Ketua Tim Tanggap Bencana Gunung Tangkuban Parahu dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hetty Triastuti saat ditemui di Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu, Selasa (8/10/2013).
Sebelumnya diberitakan, Gunung Tangkuban Parahu kembali meletuskan material vulkanik dari dalam dasar kawah pada Selasa (8/10/2013) pukul 03.15 WIB pagi tadi. Satu kali erupsi bersifat freatik tersebut diikuti juga dengan aktivitas tremor menerus dan satu kali gempa tektonik jauh.
"Letusannya pun masih dalam sekitar kawah," kata Ketua Tim Tanggap Bencana Gunung Tangkuban Parahu dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hetty Triastuti saat ditemui di Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu, Selasa (8/10/2013).
Selain letusan pada pagi hari tadi, malam sebelumnya, Senin (7/10/2013), Tangkuban Parahu juga sempat meletus sebanyak dua kali pada pukul 18.13 WIB dan 23.45 WIB. Durasi letusan terjadi selama tiga menit. "Kemarin (Senin) jadi ada lima letusan dalam satu hari," ujarnya.
Hetty menambahkan, selain letusan, Gunung Tangkuban Parahu juga menunjukkan aktivitas vulkanik lainnya seperti gempa-gempa. "Terbilang menurun seismiknya walaupun masih ada gempa-gempa vulkanik dangkal dan tremor menerus," kata Hetty.
sumber: KOMPAS.com